Suara.com - Ketua Umum organisasi Pro Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi mengakui kalau masih ada relawan yang kecewa ketika nama Prabowo Subianto ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Namun demikian, Budi mengungkapkan kini ia sudah mulai menerima kehadiran Prabowo di dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal itu dikatakan Budi usai memenuhi panggilan Jokowi untuk menjadi Wakil Menteri Desa (Mendes) di Istana Kepresidenan, Jumat (25/10/2019).
Menurut dia, relawan-relawan yang berada di akar rumput pun masih belum bisa mengontrol emosi ketika sang rival nyatanya malah diminta Jokowi untuk bergabung dalam satu gerbong.
"Kita paham lah emosi, ini belum terlalu stabil di bawah, mungkin di elite oke-oke saja. Tapi teman-teman yang bertempur di akar rumput hampir 6 tahun ini kan perlu memanage hatinya. Ini soal perasaan dan manajemen hati saja," kata Budi.
Budi pun mengungkapkan soal isi hatinya ketika mendapati Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan. Ia mengaku perasaannya kini sudah mulai membaik.
"Ya sudah so so lah, sudah mulai ada cinta-cinta sedikit," ungkapnya.
Untuk diketahui, Organisasi relawan pendukung Joko Widodo, ProJokowi (Projo) menyatakan nonaktif atau vakum. Salah penyebabnya adalah masuknya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Sekjen Projo Handoko mengatakan banyak rasa kecewa yang muncul dari relawan Projo di berbagai tingkat karena keputusan Jokowi menjadikan Prabowo sebagai anak buahnya. Lantaran, Prabowo merupakan lawan politik bagi Projo selama masa Pemilu lalu.
"Kekecewaan itu kami tangkap dan kami memahami itu. Kami menilai ini menjadi sebuah realitas politik yang cukup tidak biasa. Sehingga kita menjadi sulit untuk menerima kenyataan itu," ujar Handoko di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga: Dikepung Jamaah Sehabis Salat Jumat, Prabowo Diteriaki Presiden
Berita Terkait
-
Dikepung Jamaah Sehabis Salat Jumat, Prabowo Diteriaki Presiden
-
Prabowo Masuk Kabinet Jokowi, Viral Foto Pendukung 02 Keluar Grup WA
-
Sudah Bilang Bubar, Ketum Projo jadi Wamen: Ditugaskan Lagi, Gimana Dong?
-
Hari Pertama Kerja Menhan Prabowo Terima Anak Yatim dan Bagi-bagi Sumbangan
-
Eks Bendahara TKN Jokowi Ditunjuk Jadi Wamen Pertahanan Pendamping Prabowo
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat