Suara.com - Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim melayangkan kritik terhadap Menteri Agama Fachrul Razi yang sempat mengaku bukan menteri yang hanya mengurusi agama Islam. Pasalnya, Kementerian Agama itu justru lahir untuk mengakomodasi kepentingan umat Islam.
Fahmi menilai kalau ucapan Fachrul tersebut memang rasional. Namun, Fahmi meminta agar eks Wakil Panglima TNI untuk lebih seksama melihat sejarah dari Kementerian Agama itu sendiri.
"Mohon maaf, saya mengkritik sedikit, meskipun kalau banyak-banyak agak takut juga, jenderal soalnya. Ketika mengatakan saya bukan menteri agama Islam, secara nalar, rasional memang," kata Fahmi dalam diskusi bertajuk 'Kabinet Bikin Kaget' di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2019).
"Tapi perlu diingat siapapun menteri agama itu, portofolionya sejak awal didirikan adalah untuk mengakomodasi kepentingan umat Islam untuk menjalankan syariat Islam ketika tujuh kata piagam Jakarta itu dihapus," imbuhnya.
Dalam sejarahnya, ada 7 kata yang dihapus dalam Piagam Jakarta pada pagi 18 Agustus 1945. 7 kata itu ialah "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Seiring berjalannya waktu, Kementerian Agama pun lahir sebagai komitmen politik atas hilangnya 7 kata tersebut.
"Jadi ini tolong dihormati," ujarnya.
Apalagi menurutnya, agama Islam sebagai agama mayoritas sudah termasuk ke dalam urusannya Fachrul sebagai Menag.
"Jadi mohon saya minta statement-statement seperti ini harap di-rem lah, supaya tidak perlu memperdalam luka. NU sudah terluka, ada lagi yang begini," ujarnya.
"Kalau umat Islam merasa, 'oh berarti kamu enggak ngurusin saya? Enggak ngurusin agama Islam, cuma ngurusin masalah semua', itu enggak bisa juga," tandasnya.
Baca Juga: Kini Satu Gerbong, Gerindra Ogah Mau Manut-manut Saja ke Jokowi
Sebelumnya, Fachrul Razi menegaskan bahwa dirinya bukanlah menteri agama Islam yang hanya mengurusi umat muslim.
Hal itu disampaikan Fachrul Razi setelah resmi dilantik Menag di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, kemarin.
"Saya kan bukan menteri agama Islam, saya menteri agama Republik Indonesia yang di dalamnya ada 5 agama," kata Fachrul seperti dikutip Antara, Kamis (24/10/2019).
Berita Terkait
-
Kaget Jokowi Pilih Nadiem, Muhammadiyah: Jangan Sampai Dinilai Serampangan
-
Alasan Jokowi Pilih Fachrul Razi Jadi Menteri Agama
-
Jabat Wamenag, Zainut Tauhid Miliki Harta Kekayaan Rp 14,7 Miliar
-
Jadi Wamenag, Zainut Tauhid Diminta Urus Dakwah hingga SDM di Pesantren
-
Peringati Puncak Hari Santri, PWNU Jatim Tak Undang Menag Fachrul Razi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi