Suara.com - Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis kembali membuat kejutan seusai berseteru dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Namun, kejutan kali ini berbeda, karena audisi wilayah Solo Raya, Minggu (27/10/2019), diikuti oleh peserta yang mempunyai nama hanya satu huruf yaitu N.
N merupakan anak pasangan Wahono-Partini yang berasal Dusun Suruh Kalong RT 4/7 Pandean, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah dan saat ini belajar di SD 01 Pupungan, Karanganyar.
"Namaku N saja," kata pelajar kelahiran 4 Februari 2010 itu seperti diberitakan Antara.
Meski namanya hanya satu huruf, N mengaku tidak masalah dan tetap bisa bermain dengan teman sebayanya terutama yang ada di kelas 4, di mana ia mengenyam pendidikan. Dia mengaku tetap bisa bermain dengan nyaman.
"Biasa aja," kata N dengan tersenyum.
N mengaku mempunyai ketertarikan menjadi pemain bulu tangkis sejak kelas dua. Apalagi olahraga yang ditekuni mendapatkan dukungan dari orang tuannya yang merupakan guru olahraga. Beberapa kejuaraan sudah diikuti meski belum meraih hasil terbaik.
Dengan mengikuti audisi yang digelar oleh PB Djarum, N berharap tim pemandu bakat bisa melihat kemampuannya sehingga membuka peluang untuk meraih beasiswa bulu tangkis. Namun, pihaknya menyadari jika persaingan sangat ketat.
Sementara itu orang tua N, Wahono mengaku nama yang diberikan kepada anaknya bukan sembarangan.
Baca Juga: Terungkap, Inilah Asal Muasal Balas Chat Singkat Bahkan Cuma Satu Huruf
Nama diperoleh setelah melakukan shalat tahajud di tiga masjid kuno yang berada di Kaliboto, Kayuapak dan Wonosobo.
Tidak hanya tahajud, Wahono mengaku juga melakukan tirakat di makam sebelum akhirnya nama N itu didapat.
Sebagai pengagum Soekarno, nama N juga diambil dari salah satu huruf yang ada di nama sang proklamator itu.
"Saya pengagum Soekarno. Semoga N bisa mengikuti jejaknya," katanya dengan tersenyum.
Hingga saat ini Wahono mengaku tidak ada kendala pada N termasuk urusan administrasi termasuk akta kelahiran.
Namun, dirinya sudah mengantisipasi jika hal tersebut bakal terjadi ke depannya.
Berita Terkait
-
Angka Kekerasan Perempuan dan Anak Turun, Ini Sejumlah Upaya Pemprov DKI
-
Rumah Aman Jamin Keselamatan Perempuan dan Anak-anak di Jakarta
-
Ayo Unduh Aplikasi Jakarta Aman
-
Besok, Acara Karnaval Jakarta Langit Biru, Ini Ruas Jalan yang Akan Ditutup
-
Minggu Besok, Pemprov DKI Gelar Karnaval Jakarta Langit Biru
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah