Suara.com - Setelah menunjukkan keseriusannya dalam memverifikasi atau mengecek isu-isu atau klaim yang belum jelas kebenarannya, khususnya melalui laman Cek Fakta, Suara.com pun kini resmi masuk dalam jaringan media internasional di bawah International Fact-Checking Network (IFCN).
"Selamat, organisasi (media) Anda kini merupakan salah satu penandatangan terverifikasi dari prinsip-prinsip dasar (kode etik) IFCN," tulis pihak IFCN dalam emailnya kepada tim Cek Fakta Suara.com, Senin (28/10/2019).
Untuk diketahui, sebagaimana dijelaskan IFCN di laman daringnya, prinsip-prinsip dasar atau kode etik dimaksud ditujukan bagi organisasi atau media yang secara reguler mempublikasikan laporan atau konten nonpartisan yang terkait akurasi dari pernyataan figur publik, institusi besar, maupun klaim penting lainnya yang beredar luas yang menyangkut kepentingan publik.
IFCN sendiri adalah jaringan pemeriksa fakta yang didirikan dan dikelola oleh Poynter Institute, organisasi penelitian dan sekolah jurnalisme nirlaba terkemuka yang berbasis di St Petersburg, Florida. Saat tulisan ini dibuat, ada 71 media/organisasi terverifikasi secara global dalam daftar IFCN, ditambah 9 nama lagi yang dalam proses perpanjangan, serta 9 lainnya yang saat ini dalam status "habis masa berlakunya". Selain Suara.com, saat ini dari Indonesia juga ada Liputan6.com, Tirto.id, Kompas.com, Tempo.co, serta Mafindo.
Perkembangan ini sendiri disambut baik Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, yang merasa bahwa memang sudah saatnya media yang dipimpinnya ini masuk dalam jaringan IFCN, terutama dengan komitmen dan kontinuitas garapan konten-konten Cek Fakta sejauh ini. Dia pun memastikan ke depan Suara.com akan lebih serius lagi dalam menggarap konten-konten terkait, sekaligus melakukan pengembangan yang diperlukan.
Untuk diketahui, keterlibatan praktis Suara.com dalam memproduksi konten-konten Cek Fakta setidaknya berawal dari Mei 2018 lalu ketika bersama sekitar 20 media ikut bergabung mendeklarasikan kehadiran wadah kolaborasi Cekfakta.com. Laman itu sendiri menjadi salah satu wujud dari concern media-media arus utama khususnya terhadap maraknya hoaks di Indonesia, yang sekaligus menjadi saluran dari upaya memerangi disinformasi.
Suwarjono sendiri termasuk sudah beberapa kali mengutarakan hal itu, termasuk di forum umum. "Cek Fakta ini sudah menjadi keharusan, karena sekarang ini menghilangkan hoaks sudah tidak mungkin lagi. Risiko era keterbukaan dan era kebebasan informasi itu adalah munculnya disinformasi atau hoaks," ujarnya dalam sebuah diskusi publik tentang media, Mei 2019 lalu.
Konten-konten Cek Fakta yang diproduksi Suara.com sendiri bisa ditemukan dalam kumpulan di laman khusus. Di laman ini pula, bisa ditemukan sedikit keterangan tentang apa itu konten Cek Fakta, berikut metodologi penyusunan dan penyajiannya, tim yang mengelola, hingga informasi bagaimana publik bisa berinteraksi memberi masukan, pertanyaan atau lainnya.
Baca Juga: Tumor Payudara Bisa Berubah Jadi Kanker, Mitos atau Fakta?
Berita Terkait
-
Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Seru dan Penuh Insight, Kunjungan Novo Club ke Suara.com Jogja
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Suara.com dan Bank Jago Kolaborasi, Bekali Guru Jadi Cerdas Finansial dan Anti-Hoaks
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama