Suara.com - Permadi Arya alias Abu Janda buka suara terkait pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang seolah menyalahkan sistem e-budgeting karena dianggap kurang smart.
Abu Janda menyebut yang tidak smart adalah para pemilih Anies saat Pilkada 2017 lalu.
"Gabener @aniesbaswedan nyalahin mark up anggaran katanya gara-gara Sistem Tidak Smart. Yang pasti gara-gara 58 persen warga DKI Tidak Smart milih Anda," cuit Abu Janda melalui akun twitternya @permadiarya seperti dikutip Suara.com, Kamis (31/10/2019).
Sebelumnya Anies menganggap sistem e-Budgeting tidak smart karena masih menggunakan tenaga manusia. Bahkan Anies menganggap sistem perancang anggaran itu sebagai penyebab munculnya anggaran kontroversial seperti lem aibon Rp 82 miliar.
Abu Janda menilai sistem rancangan Gubernur DKI Jakarta era Basuki Tjahaja Purnama itu tidak pantas disalahkan. Ia justru menganggap para pemilihnya itu yang harus disalahkan.
Selain itu, Abu Janda menilai Anies kerap menyalahkan hal lain selama menjabat. Namun, kata Abu Janda, yang tidak pernah disalahkan hanyalah diri Anies sendiri.
"Kali Item bau, salah desain wisma atlit. Waring viral, salah media. Polusi, salah kendaraan. Macet, salah warga. Sampah teluk, salah iklim. Banjir, salah Bogor. Busa di kali, salah limbah warga. Markup anggaran, salah sistem. Semua pernah disalahkan. Kecuali diri sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, beberapa pengadaan dalam rancangan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tahun 2020 masih bermasalah. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut sistem e-budgeting adalah penyebabnya.
Masalah yang muncul soal anggaran itu adalah viralnya anggaran untuk beli lem aibon senilai Rp 82 miliar dan balpoint Rp 123 miliar. Anies menganggap dua hal itu merupakan komponen dari kegiatan yang belum dibahas sampai rampung.
Baca Juga: Tantang Gerindra, Abu Janda: Lebih Bahaya Separatisme Papua atau Khilafah?
Anies menjelaskan, dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), pihaknya hanya merencanakan sampai kegiatan dan jumlah anggaran. Sementara sistem e-budgeting mengharuskan pihaknya mencantumkan komponen kegiatan.
Berita Terkait
-
Setuju e-Budgeting Diganti Anies, Djarot: Asal Punya Sistem Lebih Canggih
-
Puluhan Kepala Keluarga Rasakan Manfaat Program Rumah DP Rp 0
-
Anies Dituding Sengaja Bikin Panggung di Skandal Lem Aibon
-
Soal e-Budgeting, Tompi: Yang Mulia Anies, Saya Bisa Kasih Arahan Ngitung
-
Politikus Gerindra: Kadis Takut Banget dengan TGUPP Anies, Kenapa Ya?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Tunjangan DPRD DKI Rp70 Juta Dikaji Ulang: Pramono Anung Lempar Bola ke DPRD
-
Fakta Mengerikan Kebakaran Maut di Gunung Putri: Ternyata Ulah Cucu yang Sakit Hati Sering Dimarahi
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
-
Buntut Tuding Sri Mulyani Agen CIA, Menkeu Purbaya 'Hukum' Anaknya: Dilarang Keras Main Instagram
-
Ditaksir Rugikan Negara Puluhan Triliun Rupiah, Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi Tol CMNP
-
Aktivis: Penangkapan Delpedro Siasat Rezim Kaburkan Isu Kekerasan Negara dan Kemiskinan
-
3 Fakta Mengejutkan di Balik Surat Sakti Bupati Bogor untuk ASN Hedon
-
Yusril Sarankan TNI Utamakan Dialog dengan Ferry Irwandi, Ini Tujuannya!
-
Ini Isi Surat Sakti Bupati Bogor untuk ASN Hedon, Larangan Pamer Harta dan Gaya Hidup Mewah
-
Prabowo Targetkan 100 Sekolah Rakyat Baru Tiap Tahun, Jangkauan Diperluas