Suara.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menilai ide Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengubah istilah radikalisme menjadi manipulator agama merupakan upaya untuk menjaga stabilitas politik.
Meski, kata Boni, untuk merealisasikan ide Jokowi itu tidak lah sederhana. Bahwa radikalisme agama secara termonilogis merupakan upaya untuk mengubah ideologi bangsa dengan cara-cara fundamental.
Sedangkan, menurut Boni, manipulasi agama itu sendiri ialah merupakan modus yang digunakan oleh kelompok radikalisme agama.
"Manipulasi agama, menurut saya bagian dari modus operandi cara kerja dari kelompok radikalisme agama. Istilah Presiden sebenarnya untuk mengurangi sedikit tensi, tetapi memunculkan efek ganda. Saya kira tidak mudah, radikalisme itu fakta yang tidak bisa disederhanakan," kata Boni dalam diskusi bertajuk 'Radikalisme atau Manipulasi Agama?' di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).
Terkait itu, Boni menyatakan setuju dengan ide Jokowi untuk mengubah istilah radikalisme menjadi manipulator agama. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi merupakan upaya untuk menjaga stabilitas politik.
"Saya menyetujui istilah presiden untuk melunakkan istilah tersebut untuk menjaga stabilitas atau ekosistem politik. Saya kira LPI jauh hari sudah memprediksi ada segregasi antara nasionalis dan fundamentalisme agama yang mewarnai dinamika Pemilu 2019," ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahwa upaya Jokowi dalam memberantas paham radikalisme pun tercerminkan dalam komposisi susunan menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM). Misalnya, dengan menempatkan Jenderal Purn TNI Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
"Fachrul Razi dengan latar militer punya kapasitas untuk itu. Harapan-harapan itulah yang membuat kita tersenyum, meski sempat mengagetkan. Setelah ditelusuri lebih dalam, ada visi besar tentang agenda besar merespon dinamika radikalisme agama di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Jokowi Sebut Radikalisme Sebagai Manipulator Agama, Ini Kata Wamenag
Berita Terkait
-
Jokowi Sebut Radikalisme Sebagai Manipulator Agama, Ini Kata Wamenag
-
Cuit Ruhut: Menag Lakukan Pencegahan Tapi Banyak yang Kebakaran Jenggot
-
Wacana Larangan Cadar untuk PNS, Ma'ruf Amin: Itu Penegakan Disiplin
-
Ini Sejumlah PR dari Maruf Amin ke Kapolri Idham Azis
-
Wapres Ma'ruf Tak Masalah Istilah Radikalisme Diubah Jadi Manipulator Agama
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini