Suara.com - Politisi PSI yang juga anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana diperiksa selama 2 jam oleh Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta, Selasa (11/11/2019). William mengaku diperiksa oleh tujuh anggota BK.
Sekitar pukul 12.05 WIB, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu keluar dari ruang BK.
"Suasana tadi berlangsung sejuk ya, maksudnya. Dengan sangat baik, mungkin nanti tinggal tunggu saja dari BK. Pada intinya semuanya setuju bahwa ini sikap kritis," ucap William usai diperiksa.
William menyebut tujuh anggota BK yang memeriksanya antara lain Ahmad Nawawi selaku ketua bersama wakil Oman Rakinda. Selain itu juga ada dari Fraksi Nasdem. Salah satu yang ditanyakan terkait kronologi unggahan anggaran lem aibon senilai Rp 82,8 miliar ke media sosial. Dia beralasan, tindakannya mengunggah anggaran yang dinilai janggal itu agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera memberikan dokumen rancangan APBD 2020.
"Sikap politik kami dari PSI memang ingin APBD rancangan hukum di-upload. Itu tujuan kami upload di media sosial," tegasnya.
Menurut dia, pemeriksaan tadi sebatas klarifikasi semata dan belum mengarah keputusan ada tidaknya pelanggaran etik.
"Saya belum tahu pendapat anggota BK seperti apa. Ini hanya satu arah tanya jawab sehingga saya belum tahu keputusannya apakah melanggar kode etik atau tidak. Saya serahkan kepada anggota-anggoa BK," tuturnya.
Wiliam memandang sanksi etik untuk kasusnya ini masih dalam perdebatan. Ia bersikukuh sebagai anggota dewan berhak mengedukasi publik.
"Saya merasa bahwa sebagai anggota DPRD juga kita mempunyai hak untuk mengedukasi ke publik terkait apalagi ini soal anggaran kan. Sehingga apa yang kami lakukan itu semata-mata untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat," tandasnya.
Baca Juga: Bongkar Skandal Lem Aibon Anies, William PSI Diperiksa BK DPRD
Berita Terkait
-
Bongkar Skandal Lem Aibon Anies, William PSI Diperiksa BK DPRD
-
PSI Cibir Anies yang Apresiasi Majalah Tempo soal Karikatur Berlumur Aibon
-
Gerindra Sebut Genit Soal Lem Aibon Anies, PSI Beri Balasan Telak
-
Karikatur Anies Tenggelam di Lem, PSI: Sedih Mimin
-
Diterpa Polemik Anggaran Aibon, Anies Berterima Kasih ke Media
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!