Suara.com - Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengenang pengalamannya saat satu panggung dengan Djaduk Ferianto. Seniman ternama di Indonesia, Djaduk meninggal dunia pada Rabu sekitar pukul 02.30 WIB.
Lukman mengaku terkejut saat mengetahui kabar Djaduk meninggal.
"Sungguh terkejut mendengar kabar Mas Djaduk Ferianto meninggal pagi ini. Jasanya amat besar dalam dunia musik dan panggung pertunjukan. Kita semua kehilangan," ucap Lukman melalui akun Twitter pribadinya.
Melalui cuitan yang diunggah ke akun Twitter @lukmansaifuddin pada Rabu (13/11/2019), mantan Menteri Agama ini menceritakan sikap toleransi yang diperlihatkan Djaduk.
Lukman mengunggah ulang cuitannya pada tahun 2012 yang lalu saat ia satu panggung dengan Djaduk di kota Batu, Jawa Timur.
"Di alun-alun kota Batu pukul 11.15 WIB. Djaduk Cs sudah siap di panggung. Lalu terdengar puji-pujian jelang azan Zuhur dari masjid," ujar Lukman.
Ia melanjutkan ceritanya, "Seketika Djaduk menghentikan pertunjukannya. Wali Kota Eddy Rumpoko di sebelah saya beri aba-aba untuk dilanjutkan saja."
Lukman juga sependapat dengan sikap Wali Kota Baru saat itu. Sebab azan belum berkumandang tapi Djaduk punya sikap berbeda.
"Saya sependapat dengan Mas Eddy Rumpoko, toh belum azan. Tapi Djaduk tetap dengan pendiriannya. 'Atiku ra tekan...', ujarnya," ungkap Lukman lewat Twitter.
Baca Juga: BKD Jatim Waspadai Modus Baru dalam Proses Pendaftaran Seleksi CPNS
Pria yang menjabat sebagai menteri pada tahun 2014-2019 ini berpendapat bahwa sikap yang dilakukan Djaduk merupakan sebuah toleransi.
"Djaduk merasa tak sampai hati harus 'bersaing' antara suara dari masjid dan panggung. Pelajaran #toleransi yang berkesan," tutup Lukman.
Djaduk Ferianto dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Dusun Sembung, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan.
Pastor Gregorius Budi Subanar atau Romo Banar memimpin misa arwah untuk menghantarkan seniman Djaduk Ferianto ke peristirahatan terakhir pada Rabu (13/11/2019) siang.
Djaduk meninggal akibat serangan jantung. jenazah sempat disemayamkan di Padepokan Bagong Kussudiardja terlebih dahulu sebelum dimakamkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita