Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) turut menanggapi survei kepercayaan publik yang terus menurun terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Menurut peneliti ICW, Kurnia Ramadhan, merosotnya kepercayaaan masyarakat karena ada beberapa faktor yang dianggap melemahkan fungsi kerja KPK.
Dia menyebut, faktor-faktor tersebut di antaranya, soal terpilihnya Firli Bahuri sebagai pimpinan baru KPK dan adanya pengesahan UU KPK Nomor 19 Tahun 2019 hasil revisi UU KPK lama.
"Jadi wajar saja kepercayaan publik menurun pada KPK. Karena masyarakat kan pasti menilai ke depan begitu. Ketika pimpinan KPK yang diduga mempunyai banyak persoalan terpilih. Institusinya dilemahkan. Jadi wajar saja harapan publik terhadap pemberantasan korupsi kepada KPK menurun," kata Kurnia di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019).
Kurnia pun menganggap, dua faktor itu akan berpengaruh dan menghambat kerja KPK dalam menangani kasus-kasus korupsi.
"Karena institusinya akan lambat dalam penanganan perkara korupsi akibat UU KPK yang baru dan pimpinan KPK (yang baru), tidak lagi jarang lah seperti pimpinan KPK sebelumnya," ungkap Febri.
Kurnia bahkan menyebut tak ada lagi harapan untuk KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi dengan menggunakan UU baru yang sebelumnya disahkan DPR dan pemerintah.
"Jadi, ya memang kondisi ini harus diterima. Jadi kami mungkin tidak berharap lagi ke pemerintah, DPR. Dan KPK tak bisa berbuat apa-apa. Karena semua kunci-kunci KPK sudah dipegang oleh pemerintah dan DPR," tutup Kurnia.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Korupsi Wawan, Tim Kuasa Hukum Singgung UU KPK Baru
Berita Terkait
-
Kasus Suap Impor Bawang, KPK Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar
-
Suap Gula, Dwi Satrio Akui Dicecar KPK soal Tanggung Jawab Bos PTPN X
-
Jokowi: Kalau Masih Ada yang Main-main, Saya yang Gigit Sendiri
-
Kasus Suap Mustafa, KPK Periksa Wagub Lampung Chusnunia Chalim
-
Jawab Mahfud MD, KPK Minta Dukungan Jokowi Ungkap 2 Kasus Dugaan Korupsi
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita