Suara.com - Suyono (31) warga Grumbul Tritih, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap yang rumahnya digeledah oleh Densus 88 pada Minggu (17/11/2019) diketahui adalah menantu dari mantan narapidana kasus terorisme.
"Itu rumah yang digeledah tadi sampai saat ini statusnya masih milik almarhum Saefudin Zuhri. Ia meninggal belum ada setahun ini karena sakit," kata ketua RT 1 RW 5, Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Mubasir (45).
Saefudin Zuhri adalah mantan terpidana kasus terorisme. Hanya saja ia tidak mengetahui persis kasus terorisme yang melibatkan siapa.
"Yang jelas saat itu, almarhum divonis delapan tahun penjara. Dan sudah kembali ke rumah sekitar dua tahun lalu," ujarnya.
Menurut Mubasir, hubungan antara Suyono dengan almarhum Saefudin Zuhri adalah menantu dan mertua. Ia menikah dengan anak almarhum Saefudin Zuhri sekitar tahun 2015.
"Anak yang menikah dengan Suyono adalah Khoirun Nisa. Umurnya sekitar 25 tahun. Cuma saya juga tidak tahu persis Suyono itu asalnya dari mana," lanjut Mubasir.
Kebetulan lanjut Mubasir, pada tahun 2019 ia mengimbau kepada warganya untuk menyerahkan KK dan KTP kepada dirinya.
"Saat ini berkas numpuk dan entah Suyono sudah mengumpulkan atau belum, karena kadang ketika saya tidak ada di rumah juga bisa diserahkan kepada istri saya. Yang jelas KK dan KTP itu tidak hanya diserahkan kepada saya tapi juga kepada Kadus dan juga Kades," ucapnya.
Usai dilakukan penggeledahan serta penangkapan terhadap Suyono (31) ia mengaku tidak percaya jika Suyono ditangkap Densus 88. Karena ia mengenal Suyono sebagai sosok yang terbuka.
Baca Juga: Pak RT Kaget Dengar AM yang Baru Jadi Ojol Ditangkap Densus 88
"Saya kaget dengar kabar itu, soalnya kesehariannya biasa aja, bisa dibilang srawung (terbuka) dengan tetangga. Bukan sosok yang menutup diri," lanjutnya.
Ia mengaku belum lama ini bertemu dengan Suyono. Saat bertemu juga tidak merasakan ada yang berbeda dari sosoknya.
"Kemarin terakhir ketemu beli jajanan. Krupuk sama mie lidi. Waktunya siang di tempat saya. Dari tampilannya biasa saja," lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa Suyono dalam kesehariannya mengenakan pakaian seperti warga pada umumnya.
"Ya biasa pakai celana jeans. Cuma kalau ke masjid pakai celana kain cingkrang. Kalau istrinya itu lah setau saya bercadar," lanjutnya.
Takin (43), menceritakan sedikit saat proses penggeledahan itu terjadi. Ia mengaku bahwa dirinya tidak bisa pulang kerumah saat kejadian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara