Suara.com - Mungkin sebagian besar orang masih merasa asing ketika mendengar tinja atau kotoran sapi digunakan untuk berbagai hal di India.
Bahkan belakangan ini diketahui produsen kotoran sapi di India ini mengirim produk mereka ke sebuah supermarket.
Dianggap sebagai sumber bakteri dan memiliki aroma kurang sedap, buktinya masih banyak orang yang mencari tinja sapi untuk beragam kebutuhan.
Mulai dari acara keagamaan hingga digunakan untuk menambal dinding yang mengalami kerusakan.
Bukan tanpa alasan, tinja sapi diproduksi di India sebab hewan ternak tersebut dianggap suci.
Belakangan, diketahui sebuah Supermarket di Amerika menyediakan produk cow dung cakes yang juga terbuat dari tinja sapi.
Tetapi perlu Anda ketahui, kue tinja sapi ini tak boleh dimakan melainkan untuk upacara keagamaan saja.
Dilansir Suara.com dari laman Storypick, Rabu (20/11/19) belum lama ini seorang pengguna Twitter @samar11 mengunggah foto kue tinja sapi yang dipasarkan lewat salah satu supermarket di New Jersey, Amerika Serikat.
Kabarnya, kue tinja sapi ini langsung dikirim dari India ke New Jersey.
Baca Juga: Mulai dari Burger sampai Kue, Ini 5 Kreasi Unik Makanan Bertema Halloween
"Sepupu saya mengirimkan produk tinja sapi ini di Edison, New Jersey, Amerika Serikat. Harganya hanya 2,99 dolar AS (Rp 42 ribuan). Pertanyaanya, apakah kue ini berasal dari tinja sapi India atau Yankee (Amerika)?" tulis akun @samar11.
Mendadak, cuitan @samar11 tadi ramai diperbincangkan oleh warganet.
Tidak sedikit dari warganet tertawa ketika membaca bahwa kue tinja sapi itu tak boleh dikonsumsi. Sekilas bentuk tinja sapi ini sangat mirip dengan kue cokelat yang dijual di pasaran.
"Tidak dapat dimakan? Apakah mereka yakin? Saya kenal dengan jutaan orang yang menentang bahwa kue tinja sapi ini tak bisa dimakan," tutur salah seorang warganet menanggapi.
"Untuk keperluan religi atau bukan, tinja sapi ini sangat berguna sebagai bahan bakar untuk acara memasak di wilayah tertentu," imbuh warganet lainnya.
Sejumlah orang yang bukan orang India terdengar sedikit kebingungan. Jika memang tak boleh dimakan, mengapa mereka memberikan nama 'cake' pada kemasan tinja sapi itu.
Berita Terkait
-
Indra Sjafri Minta Diberi Waktu usai Timnas Indonesia U-23 Dibungkam India
-
Pelatih India Peringatkan Timnas Indonesia, Irak Lebih Kuat dari Arab Saudi
-
Indra Sjafri Tidak Mau 'Negatif Thinking' soal Rafael Struick
-
Kalah dari India, Indra Sjafri Minta Diberi Waktu untuk Berproses
-
Ini Target Indra Sjafri Saat Timnas Indonesia U-23 Uji Coba Melawan India
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak