Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan sejumlah usulan kepada Wakil Presiden Maruf Amin terkait dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Dalam kesempatan itu juga, KPAI meminta agar adanya penguatan terhadap peraturan presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Ketua KPAI Susanto menjelaskan, dalam pertemuan tersebut KPAI memandang bahwa perlunya penguatan perpres itu pada saat ini agar bisa memastikan bagaimana menguatkan karakter anak. Susanto menyatakan, saat ini justru ada masalah ketika orang tua malah menyerahkan penguatan karakter anak kepada pihak sekolah.
"Padahal sebenarnya membutuhkan upaya sinergi antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Jadi kita harapkan bagaimana perpres ini benar-benar efektif," kata Susanto di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Senin (25/11/2019).
Lalu, KPAI juga menyampaikan pentingnya penguatan karakter berbasis masyarakat harus benar-benar dikuatkan untuk mendukung desain penguatan yang sudah ada di sekolah. Menurutnya, cara seperti itu bisa menjadi langkah untuk mengontrol anak yang tidak terpantau.
"Ada permisivitas yang kemudian anak melalukan tindakan salah. Itu penguatan karakter berbasis masyarakat benar-benar harus dilakukan," ujarnya.
Lalu, KPAI juga memberikan usulan kepada Maruf supaya pedesaan bisa ramah anak melihat jumlah anak di desa cukup tinggi. Dengan anggaran desa yang cukup besar diharapkan desa ramah anak bisa menjadi kebijakan nasional.
"Desain desa ramah anak harus benar-benar dikokohkan agar ratusan ribu desa di Indonesia benar-benar jadi tempat tumbuh kembang yang aman, unggul, sehat dan berkarakter," tuturnya.
Atas adanya beragam masukan dari KPAI tersebut Maruf tentu menyambut baik. Susanto mengatakan bahwa Maruf akan menindaklanjuti beragam masukan tersebut.
"Beliau akan tindak lanjuti dan mudah-mudahan jadi bagian dari upaya membangun SDM unggul ke depan," katanya.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Jelaskan Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Anak
Berita Terkait
-
Mendikbud Nadiem Makarim Jelaskan Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Anak
-
Pendidikan Karakter, Modal Persiapkan Generasi Emas 2045
-
Akademisi Unsoed Sebut Problem Pendidikan Karakter Jadi Tantangan Mendikbud
-
Tak Hanya Akademik, Pendidikan Karakter juga Penting Bagi Guru
-
DPR: Pendidikan Karakter Siswa Harus Ditingkatkan
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
Terkini
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global