Suara.com - Politikus Partai PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengaku baru saja ditegur oleh teman baiknya soal FPI lewat WhatsApp. Ia dinilai menolak soal izin perpanjangan ormas FPI yang sebelumnya ramai dibicarakan.
Meski enggan menyebutkan nama secara gamblang, Budiman mengatakan, teman lama yang menegurnya ini pro khilafah. Hal itu disampaikan melalui cuitan yang dibagikan melalui jejaring Twitter pribadinya @budimandjatmiko, Sabtu (30/11/2019).
Pria 49 tahun tersebut juga mengaku, diingatkan untuk tidak memberikan fitnah kepada FPI yang notabene digawangi oleh umat islam lantaran berdosa.
Namun, Budiman justru memberikan sindiran telak setelah mendapat teguran seperti itu. Ia mengatakan, orang yang berusaha berniat baik namun tidak didasari dengan ilmu justru lebih berbahaya daripada kejahatan.
"Dapat WA dari teman lama (dan baik) yang pro khilafah. Dia menegurku dalam soal FPI (dengan bahasa yang baik). Mengingatkanku jangan memfitnah FPI & umat Islam (FPI=Islam). Dosanya besar. Dari WA ini saya sadar, problem yang lebih besar dari kejahatan adalah NIAT BAIK TANPA ILMU,” tulis Budiman.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko terlibat perdebatan sengit dengan Rocky Gerung terkait soal izin perpanjangan ormas FPI dalam acara Rosi Kompas TV (28/11/2019).
Setelah diberi kesempatan memberi tanggapan mengenai perpanjangan izin FPI, Budiman mengatakan,"Ya kalau AD/ART seperti yang dikatakan Pak Mendagri, bagaimana sebuah negara mengizinkan, sebuah ormas yang dalam konstitusinya ingin membunuh negara itu?".
Pernyataan tersebut seketika ditimpali dengan respons heran dari Rocky Gerung.
"Wah," ucap Rocky Gerung sambil tertawa.
Baca Juga: Modus Oli Netes, Lelaki Misterius di Bekasi Lecehkan Perempuan di Jalanan
Budiman lantas menegaskan, seorang tidak bisa mendirikan negara khilafah di atas NKRI yang masih hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW