Suara.com - Anggota Komisi III Nasir Djamil menilai, Kepolisian seharusnya mudah mengungkap pelaku di balik kasus pembunuhan terhadap hakim Pengadilan Negeri (PN Medan), yang juga menjabat Humas Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin pada Jumat (29/11/2019).
Menurut Djamil, identitas pelaku bisa saja didapatkan dengan cepat melalui keberadaan TKP yang masih utuh, yakni mobil yang menjadi tempat tewasnya korban. Nasir berujar dari mobil tersebut polisi seharusnya dapat lebih detail menyelidiki lebih lanjut.
“Apalagi plat mobil kan itu masih pakai plat BK 77 HD, itu jadi mudah sebenarnya mengungkap peristiwa pembunuhan ini. Sepertinya, pelaku itu sengaja membuat identitas mobil artinya mobilnya tidak dibakar, orangnya almarhum diikat kemudian tetap di mobil jadi enggak sulit sebenarnya polisi ungkap siapa dalang pembunuhuan itu,” kata Djamil kepada wartawan, Minggu (1/12/2019).
Penyelidikan untuk mengungkap pelaku, lanjut Djamil, juga dapat dilacak berdasarkan perkara yang tengah ditangani korban di PN Medan, Sumatera Utara.
“Itu bagian yang tidak terpisahkan apakah ada kaitannya dengan kasus-kasus yang ditangani Pengadilan Negeri Medan atau ada kasus pribadi kita gak tahu. Karena itu percepatan ungkap kasus itu akan membuka tabir dan spekulasi motif dibunuhnya itu,” kata Djamil.
“Sebenarnya jejak itu kan mudah didapat ya mobil kan lihat saja siapa pemiliknya showroom-nya di mana, apakah mobil korban apakah sewa,” sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Polda Sumut Irjen Agus Andrianto menegaskan kematian hakim Pengadilan Negeri (PN Medan) Jamaluddin pada Jumat (29/11/2019) diduga kuat akibat dibunuh dan pelakunya "orang dekat".
"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," ujar Agus di Medan, Minggu (1/12/2019).
Dia mengatakan hal itu di sela acara jalan sehat sekaligus Peluncuran Bunda Foundation di Lapangan Merdeka Medan.
Baca Juga: Pengakuan Istri Hakim PN Medan Sebelum Suami Tewas Diduga Dibunuh
Dia tidak merinci lebih lanjut lagi soal kasus tewasnya hakim PN Medan, Jamaluddin yang ditemukan tewas di dalam mobil di kebun sawit milik warga di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat siang.
"Tunggu saja hasil penyidikan pihak kepolisian.Ini masih dikembangkan," katanya seperti dilansir Antara.
Saat didesak pengertian "orang dekat" korban apakah keluarga atau kerabat, Kapolda menyatakan bisa saja keduanya.
"Tunggu saja hasilnya (penyidikan kepolisian)," katanya.
Jamaluddin yang bertempat tinggal di Kota Medan, dikebumikan di tempat kelahirannya di Gampong Nigan, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya pada Sabtu (30/11/2019) setelah sebelumnya diotopsi di RS Bhayangkara, Medan.
Berita Terkait
-
Kapolda Sumut Menduga Hakim Jamaluddin Dibunuh Orang Dekat
-
MA Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Hakim Jamaluddin
-
Pengakuan Istri Hakim PN Medan Sebelum Suami Tewas Diduga Dibunuh
-
Diduga Dibunuh, Keluarga Hakim PN Medan Minta Pelaku Segera Ditangkap
-
Hakim PN Medan Tewas Terikat dalam Mobil di Jurang, Diduga Dibunuh
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran