Suara.com - Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade mengaku tak mempermasalahkan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Magawati yang menyebut Menhan Prabowo Subianto pernah berstatus stateless.
Alasan Andre tak mau menyoal ucapan Megawati karena kisah status staless Prabowo itu memang benar adanya.
Ia malah berterima kasih banyak atas bantuan yang pernah diberikan oleh Megawati dan mendiang suaminya, Taufik Kiemas kepada Prabowo.
Akibat bantuan keduanya, Prabowo yang sebelumnya kesulitan masuk ke Indonesia kemudian bisa kembali pulang ke tanah air.
Andre berujar saat bantuan tersebut diberikan kepada Prabowo, Megawati masih menjabat sebagai Wakil Presiden dan Abdurrahman Wahid atau Gusdur sebagai Presiden.
"Jadi memang kami dari awal sudah disampaikan secara terbuka kami memang berterima kasih betul dengan almarhum Pak Taufik Kiemas dan Bu Mega dan juga almarhum Gusdur yang membantu. Sehingga Pak Prabowo bisa kembali ke Indonesia di awal tahun 2000-an. Sehingga beliau bisa beraktivitas seperti sedia kala ya seperti itu,” ujar Andre di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/11/2019).
Andre juga mengakui dengan adanya bantuan itu, hubungan Prabowo dengan Megawati semakin akrab hingga sekarang.
"Intinya kita tentu berterima kasih. Dan makanya hubungan Pak Prabowo dengan Bu Mega dan keluarga besarnya kan baik sampai sekarang,” sambung Andre.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menceritakan kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Cerita Mega soal Status Stateless Prabowo: Dulu Saya Ambil karena Terlantar
Hal ini disampaikan Megawati di acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Megawati mengklaim langkahnya merangkul Prabowo merupakan caranya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila implementasikan. Dia pun mengaku tak pernah menganggap Prabowo sebagai musuh.
"Karena kalau buat saya itu Pancasila saya, katanya musuh harus dirangkul. Kalau Prabowo musuh saya suruh dia (Prabowo) pulang, dulu saya ambil beliau (Prabowo) keleleran (terlantar)," kata dia.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengaku ketika itu marah kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tidak memiliki kewarganegaraan atau stateless.
"Saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau, stateless?tidak, saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima apa pun juga beliau (Prabowo) juga, beliau manusia Indonesia pula. Beri dia. Begitu itu tanggung jawab," katanya.
Berita Terkait
-
Megawati Ungkap Prabowo Pernah Stateless, PKS: Merendahkan Derajat
-
Jokowi, Megawati hingga Prabowo Hadiri Munas Golkar
-
Cerita Mega soal Status Stateless Prabowo: Dulu Saya Ambil karena Terlantar
-
Nyentrik, Prabowo Pakai Topi Koboi Datangi Pameran Alpalhankam Dalam Negeri
-
Bandingkan Anggaran Alutsista dengan Negara Jiran, Prabowo: Kita Terkecil
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre