Suara.com - Umat Katolik di Irak telah sepakat untuk tidak merayakan Natal pada 25 Desember mendatang.
Keputusan tersebut diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap korban unjuk rasa antipemerintahan yang berlangsung pada 1 Oktober lalu.
Meski unjuk rasa dilakukan di daerah yang mayoritas ditinggali warga muslim Syiah, pada hari Selasa, sebagian besar umat Katolik serempak ambil bagian dalam aksi solidaritas.
"Tidak akan ada pohon natal di gereja-gereja atau jalan-jalan, tidak akan ada perayaan dan tidak ada resepsi di patriarkat," kata Kepala Gereja Katolik Kaldea di Irak, Patriark Louis Raphael Sako seperti yang disadur dari laman AFP, Rabu (4/12/2019).
Untuk diketahui, demonstrasi besar-besaran telah mengguncang ibu kota Baghdad dan sejumlah kota di kawasan selatan Irak.
Demonstrasi yang mayoritas dilakukan di kawasan muslim tersebut, seringkali diwarnai dengan bentrokan antara warga dan pasukan keamanan Irak hingga menelan banyak korban.
Tercatat hingga saat ini bentrokan yang dilakukan telah menewaskan 430 orang dan melukai 20 ribu orang. Sementara itu, nasib warga Nasrani di Irak beberapa tahun silam juga dirundung cemas.
Minoritas Nasrani selama bertahun-tahun dilanda konflik sehingga mereka memutuskan untuk berpindah tempat. Sebelum tahun 2013, dari 1,5 juta warga yang tinggal di Irak hanya tersisa sepertinganya.
Kebanyakan dari mereka memilih tinggal di Baghdad atau Provinsi Nineveh. Dalam keterangannya Sako menyebut keputusan membatalkan perayaan Natal dimaksudkan untuk menghormati keluarga korban yang tewas dan terluka dalam unjuk rasa.
Baca Juga: Diejek sebagai Babi di Ceramah Habib Jafar, Ini Jawaban Telak Ma'ruf Amin
Senada dengan hal itu, ketika demonstrasi antipemerintah memasuki bulan ketiga, komunitas non-Syiah di Irak turut menyampaikan solidaritas.
Warga Sunni di Mosul menggadakan arak-arakan pemakaman dan warga provinsi Salahaddin mengumumkan masa berkabung selama tiga hari bagi korban yang tewas.
Begitu pula yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa, mereka menggelar aksi massa di kawasan multi-etnis Kirkuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar