Suara.com - Ceramah Habib Jafar Shodiq bin Sholeh Alattas yang di dalam interaksi dengan jemaah mengandung ejekan Wakil Presiden Maruf Amin sebagai babi, viral di media soaial. Warganet di lini masa Twitter dibuat murka.
Tak sedikit dari mereka yang membagikan ulang video viral ceramah Habib Jafar Shodiq bin Sholeh Alattas yang semula diunggah lewat YouTube.
Mereka tidak terima Maruf Amin diejek, sehingga memberikan kecaman lewat komentar.
Sejumlah orang juga menilai, isi ceramah tersebut tidak sopan dan melanggar pasal 238 ayat 1 RKUHP tentang penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden.
"Berani beraninya nih tadi Jafar Shodiq Alattas menghina Guru Kami seperti Babi. Ini sudah masuk pasal penghinaan presiden diatur Pasal 239 ayat (1) RKUHP," kata @Rahman_Nashir.
Sementara warganet lainnya turut menyesalkan isi ceramah tersebut. dan memberikan komentar pedas seperti ini.
"Jangan ada lah ceramah-ceramah model beginian yg dibiarkan di masyarakat..Ga usah lah menceritakan kisah-kisah yang tidak masuk akal untuk kepentingan menghasut masyarakat..Ceramah model begini ini sangat membelenggu kesadaran..." tulis @Ajnadgrey.
"Ya Allah beri lah azab pada ulama yang telah menghinakan kyai maruf amin /wakil preidenRI wahai aparat hukum tolong tindak lanjuti isi vidio itu," celoteh @NiningS18657528.
"Sangat disayangkan yang katanya nasab Nabi Muhammad Saw tp bisa berbicara seperti ini,ada apakah yg merasuki mu hai Ja'far?," ujar @sukmaproperty.
Baca Juga: Utusan KONI Jatim Bikin Shalfa Pingsan, Ini Respons Kuasa Hukum
Untuk diketahui, dalam video yang diunggah kanal YouTube Channel habib ja'far shodiq bin alattas pada 30 November 2019, penceramah Habib Jafar Shodiq bin Sholeh Alattas mengisahkan seseorang yang berguru kepada Nabi Musa.
Namun setelah mendapat ilmu, murid itu justru menjual agama untuk kepentingan duniawi. Habib Jafar lantas mencontohkannya dengan ustaz zaman sekarang.
"Maka kalau ada zaman ustaz-ustaz sekarang andai kata ada ustaz-ustaz bayaran, ada ustaz-ustaz target yang di zaman Nabi Nuhammad SAW, hidup di zaman Nabi Musa AS sudah berubah menjadi seekor babi," kata Habib Jafar.
"Berarti ustaz-ustaz bayaran apa? (dijawab jemaah: babi). Apa? (babi). Apa? (babi). Saya tanya Maruf Amin babi bukan? (babi). Babi bukan? (babi).”
Menanggapi video tersebut, Wapres Maruf Amin pun menyebutnya kebablasan. Ia menuturkan, sudah mengetahui video tersebut yang ternyata dibuat pada masa Pilpres 2019. Ma'ruf Amin pun enggan mempermasalahkan video itu, dan lebih memilih untuk memaafkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis