Suara.com - Juru bicara Partai Gerindra Habiburokhman mengomentari soal kasus penceramah, Jafar Shodiq yang menghina Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan sebutan babi.
Mendengar Ma'ruf sudah memaafkan, Habiburokhman menilai sebaiknya kedua belah pihak mengedepankan dialog.
Habiburokhman mengatakan bahwa ketimbang langsung memproses hukum Jafar, lebih baik ada upaya kekeluargaan guna menyelesaikan permasalahan tersebut. Meski demikian, ia tidak menampik kalau terdapat pelanggaran hukum di samping ucapan pria dengan nama asli Shodik itu.
"Alangkah indahnya kalau dialog dikedepankan. Mungkin ada semacam proses tabayun dilaksanakan dahulu sehingga proses hukum ini enggak semata-mata soal pemenuhan unsur-unsur pasal," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jumat (6/12/2019).
Menurutnya, apabila melakukan pemenuhan unsur-unsur pasal akan menyerap tenaga apalagi yang dilakukan Jafar tersebut juga bertebaran ketika di masa Pemilihan Presiden 2019.
"Era Pilpres itu kan begitu crowded, ini kan kita sudah move on ya kita sudah bahkan pak Prabowo sudah bergabung dengan pak Jokowi," ujarnya.
Meskipun begitu, Habiburokhman menghormati proses hukum yang kini sedang berjalan dan Jafar pun sudah ditetapkan menjadi tersangka. Namun, Habiburokhman tetap berharap di samping jalannya proses hukum, proses dialog bisa diupayakan.
"Ya tentu masih bisa berjalan, tersangka kan sambil proses ini berjalan ya namanya proses dialog kan masih bisa dijalankan," katanya.
Baca Juga: Wapres Maruf Disebut Babi, Polisi Ringkus Habib Jafar Pakai Laporan Model A
Berita Terkait
-
Prabowo Tunjuk Lima Kader Menjadi Jubir Partai Gerindra
-
Maruf Amin soal Munas Golkar: Sebelumnya Gegeran, Setelahnya Gergeran
-
Jafar Shodiq Hina Ma'ruf Amin, Rabithah Alawiyah: Dia Tidak Bergelar Habib
-
Serahkan Kasus Habib Jafar ke Polisi, Mahfud MD: Saya Gak Tahu Kasusnya
-
Hina Wapres Ma'ruf Amin, Habib Jafar Sodhiq Resmi Jadi Tersangka
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun