Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo menegaskan, menunggu intruksi Direktorat Bea dan Cukai di Kementerian Kuangan, bila diminta bantuan mengungkap skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton via pesawat Garuda Indonesia.
Untuk diketahui, Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir terkait penyelundupan barang mewah tersebut.
Agus Rahardjo mengatakan, kalau ada laporan potensi korupsi, KPK tak akan ragu segera turun tangan menyelidiki.
"Kalau mereka menemukan juga tindak pidana korupsi, pasti nanti melibatkan polisi atau KPK. Dalam hal penanganan oleh kepolisian, seluruh sprindiknya tentu dilaporkan ke KPK. Kemudian KPK akan mengkoordinasikan dan supervisi," ujar Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019).
Namun, kata dia, kalau Bea Cukai hanya menemukan indikasi pelanggaran perpajakan dalam kasus penyeludupan moge Harley dan sepeda Brompton, KPK tak bakal ikut campur.
"Kami tunggu PPNS Ditjen Bea Cukai dan PPNS Ditjen Pajak. Kalau hanya pelanggaran bea masuk dan pajak, hanya mereka yang berwenang menindak," kata Agus.
Sebelumnya, Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menemukan adanya dugaan aksi penyelundupan barang mewah yaitu motor gede Harley Davidson dan Sepeda Brompton.
Hal itu terjadi saat petugas Bea dan Cukai memeriksa pesawat baru milik maskapai Garuda Indonesia Airbus A300-900 Neo.
Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Deny Sujantoro menuturkan, petugas bea dan cukai mendapati 18 boks berwarna cokelat yang dibawa penumpang dalam pesawat tersebut.
Baca Juga: Viral Meme Penyelundupan Moge, Dirut Garuda Panen Kritikan Pedas
Setelah diperiksa, isinya terdapat motor gede Harley Davidson yang terurai. "Dan dua boks isinya sepeda Brompton dalam kondisi baru. Atas itu kami lakukan penelitian," ucap dia.
Berita Terkait
-
Awak Kabin Ungkap Ada Pramugari Spesial yang Dekat dengan Dirut Garuda
-
Telisik Unsur Pidana Skandal Harley, Polda Segera Koordinasi ke Bea Cukai
-
Peringati Hari Anti Korupsi, KPK Berharap Presiden Jokowi Hadir 9 Desember
-
Ini Spesifikasi Harley-Davidson yang Guncang Maskapai Penerbangan
-
Gandeng KPK, BPRD Sidak Penunggak Pajak Mobil Mewah
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti