Suara.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta kepada seluruh kader di daerah untuk bisa berpikir rasional menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Zulhas, sapaan akrab Zukifli Hasan berharap kepada seluruh kader untuk melepas pemikiran Pemilihan Presiden 2019, karena partainya membutuhkan koalisi.
Ia mengungkapkan bahwa PAN tidak bisa jalan sendiri pada Pilkada 2020. Dengan begitu, ia menyadari seluruh kader untuk move on dari persaingan pada masa Pilpres 2019.
"Kadang-kadang saya mengatakan Pilpres sudah usai, sekarang kita fokus membangun partai kita. Kita akan menghadapi Pilkada, kita perlu teman saudara-saudara," ungkap Zulkifli saat berpidato di acara rapat kerja nasional (Rakernas) PAN ke-V di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019).
Zulkifli pun berani mengambil contoh pihak yang belum bisa move on dari Pilpres 2019 yakni daerah Riau. Kata ia, kader di daerah Riau masih bersikeras untuk tidak mencair dalam mencari koalisi sehingga kesulitan mencari teman.
"Saya ambil contoh satu saja, yang masih keras sikapnya Riau masih keras akhirnya sama teman-teman Riau yang lain, partai-partai lain kita ditinggal, kita punya delapan kursi tidak dapat AKD satupun," ujarnya.
Zulkifli juga mencontohkan daerah lain namun lebih rasional, yakni daerah Sulawesi Utara yang meskipun hanya memiliki satu anggota dewan provinsi, namun tetap mendapatkan kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Lebih lanjut Zulkifli menyampaikan bahwa saat ini masyarakat memerlukan hal yang bersifat subtantif atau bisa diartikan membutuhkan apa yang memang menjadi keperluannya.
"Apa yang kita perjuangkan yang bisa dirasakan oleh mereka itu yang kita perlukan ketimbang slogan oposisi atau tidak oposisi, itu pendapat saya," ucapnya.
Baca Juga: Ada Amien Rais, Ketua PAN Zulhas: Jual Surga dan Negara Sudah Tak Lagi Laku
Ia mencontohkan kepada satu partai yang sempat mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat, namun suaranya mendadak naik karena memperjuangan undang-undang tentang pesantren.
"Ada teman kita partai 1, sahabat kami ya kadang-kadang dulu disebut penista agama. Tapi karena dia berbuat sesuatu melahirkan, misalnya walaupun kita tentang pada waktu itu ada beberapa poin melahirkan UU pesantren dan lain-lain, suaranya naik," katanya.
"Oleh karena itu perlu kami evaluasi lagi berdasarkan diskusi yang panjang. Publik sekarang perlu pragmatis dalam artian positif."
Berita Terkait
-
Ada Amien Rais, Ketua PAN Zulhas: Jual Surga dan Negara Sudah Tak Lagi Laku
-
Jelang Pemilihan Caketum PAN, Zulkifli Hasan: Jangan Gontok-gontokan
-
Rakernas V PAN Ricuh! Amien Rais Naik ke Panggung: Istigfar, Duduk, Duduk
-
Zulkifli Hasan Kenalkan Kandidat Caketum Jagoannya di Rakernas PAN
-
Rakernas PAN Diwarnai Sindiran Amien Rais Sampai Sebut Nabi Muhammad
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor