Suara.com - Seorang wanita keturunan Latvia-Lebanon (22 tahun) sekaligus pemilik akun Twitter @SynSuzy menjadi viral di media sosial gara-gara unggahannya pada Jumat (6/12/2019).
SynSuzy mengunggah dua foto yang menunjukkan perbandingan dirinya memakai hijab dengan berbaju terbuka. Postingan itu telah mendapatkan lebih dari 11 ribu retweet dan 101 ribu like setelah seminggu diunggahnya, Jumat (13/12/2019).
Foto pertama memperlihatkan SynSuzy memakai hijab hitam dengan baju berwarna gelap. Ia terlihat duduk dan tangannya diletakkan di atas paha. Bagian tubuh SynSuzy yang tidak tertutup kain hanya wajah dan kedua telapak tangannya.
Sementar foto kedua, menunjukkan penampilan SynSuzy yang sangat berbeda. Ia berdiri sambil memegang ponsel.
Pakaiannya cukup terbuka dan tidak memakai hijab. SynSuzy mengenakan baju warna putih dengan model kerutan.
"Start of the decade vs end of the decade (awal dekade vs akhir dekade)," tulis SynSuzy di unggahan tersebut.
Sebagian warganet merasa SynSuzy lebih terlihat baik dengan penampilan seperti di foto pertama.
"Pertanyaan! Mengapa semua orang senang tentang ini? Maksudku, mengapa orang-orang membuatnya terlihat seperti kita melakukan ini untuk orang lain dan bukan Tuhan? Dan mengapa orang-orang mendukungnya ini. Ini sebenarnya sangat menyedihkan dan mengecewakan," tulis @salma_abuzaid_.
Walau ada yang kecewa tapi tidak sedikit yang mendukung keputusan SynSuzy untuk melepas hijab.
Baca Juga: Istri Raditya Dika Minum Kopi Tapi Masih Menyusui, Bolehkah?
"Jika dia berhak mengenakannya, dia juga berhak menghapusnya," komentar pengguna Twitter @kennyfrombeqaa.
Setelah 4 jam berselang dan postingannya viral, SynSuzy memberikan pengakuan yang mengejutkan. Ia mengaku sudah tidak memeluk agama Islam lagi.
"I’m not muslim but thank you, so are you (Saya bukan muslim tapi terima kasih, begitu juga kamu)," kata SynSuzy kepada warganet yang berkomentar.
Ia tidak bermaksud untuk mengajak semua wanita harus melepas jilbab seperti keputusannya.
"Saya hanya senang dengan perubahan yang saya lakukan untuk diri saya sendiri, jika kalian senang dengan dirimu mengapa kamu menyebarkan semua hal yang berbau negatif," ucap SynSuzy.
Pengakuan itu justru membuat SynSuzy semakin banyak dikritik oleh warganet. Ia kemudian memutuskan untuk menonaktifkan pemberitahuan Twitternya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak