Suara.com - Video penjual yang mengirim kopi kepada pembeli melintasi sungai dengan bantuan ember dan tali menjadi viral di media sosial.
Akun-akun di Instagram dan Facebook telah mengunggah video tersebut. Seperti akun Facebook Yuni Rusmini dalam postingan yang diunggah pada Sabtu (14/12/2019).
Dia menulis, "Hanya ada di Indonesia gaeees (emotikon). Kopi antar benua, Jiahaha (emotikon). Marketing dan transportasinya keren".
Video itu memperlihatkan seorang wanita yang berada di dalam warung di pinggir sungai. Ia mengirim kopi buatannya untuk pembeli yang berada di seberang sungai.
Dengan bantuan ember yang diikat ke tali melintas sungai, wanita pemilik warung ini mengirim kopi untuk dua orang pria.
Penjual menarik tali sampai ember yang berisi dua plastik kopi hingga sampai ke sisi yang lain.
Setelah dua pria itu mengambil kopi pesanannya, si wanita penjual menarik tali hingga ember kembali kepadanya.
Video yang direkam oleh seorang pengemudi ojek online ini juga diunggah ulang oleh akun Instagram @ndorobeii, Jumat (13/12/2019).
Berdasarkan komentar warganet di Instagram, diketahui lokasi warung tersebut berada di sekitar sungai di belakang Museum Satria Mandala dan Capital Place, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Ditembak Mati Teroris Usai Salat, Bharatu Muhdori Dimakamkan di Banten
"Sebagaimana diungkapkan oleh akun Instagram @ibn633, Dulu itu ada jembatan kecil, sekarang sudah dibongkar. Saya dulu sering ke situ kalau lagi parkir di museum Satria Mandala".
Warganet lain memberikan informasi yang menjelaskan peristiwa unik ini.
"Ini ada di belakang kantor gua persis, di Capital Place building (Hotel Four Season), Jl Gatot Subroto, yang kaya gini warungnya gak cuma 1, sepanjang kali yang memisahkan perumahan warga dan kantor gue, palu gada, apa aja ada," ungkap @ricoechandra.
Sementara itu dalam waktu 6 jam setelah diunggah oleh Yuni Rusmini di Facebook, video itu telah mendapatkan lebih dari 300 like dan 21 komentar.
Sedangkan di akun Instagram @ndorobeii, video yang sama telah disaksikan lebih dari 77 ribu kali. Ada 200 komentar yang ditulis warganet di sana.
Rata-rata warganet menyebut penjual kopi itu punya cara yang kreatif.
Berita Terkait
-
Heboh Video 2 Perempuan Cantik Mandi di Atas Motor, Polisi Buru Pemeran
-
Berobat di Puskesmas di Mampang, Tulisannya Nol Rupiah Tapi Kok Bayar?
-
Kasus Kekerasan Pasien RSJ Grogol, Polisi Panggil Sekuriti Siang Ini
-
Video Viral Kader Banser NU Dipersekusi, Pelaku: Lu Islam Bukan?
-
Satpam Pukuli Pasien Kabur dari RS karena Tak Punya Uang, Ini Kata Polisi
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Evaluasi Bantuan Dilempar dari Heli, Panglima TNI Ubah Strategi Pakai Box CDS dan Payung Udara
-
Ngeri! Curah Hujan Jakarta Diprediksi Bakal Tembus 300 mm, Pramono: 200 Saja Pasti Sudah Banjir
-
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
-
Bos Maktour di Pusaran Korupsi Haji, KPK Ungkap Peran Ganda Fuad Hasan Masyhur
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
-
Tragedi Banjir Sumbar: 161 Jenazah Dikenali, Puluhan Lainnya Masih 'Tanpa Nama', Mayoritas Anak-anak
-
Bandara 'Pribadi' IMIP Morowali, Karpet Merah Investor atau Ancaman Kedaulatan?