Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengabadikan nama Randi dan Yusuf, mahasiswa yang ditembak mati polisi saat berdemo.
Nama kedua Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara itu diabadikan menjadi ruangan auditorium di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK
Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif menyampaikan alasan pengukuhan itu untuk mengenang perjuangan Randi dan Yusuf yang gugur saat berdemonstrasi menolak RUU KPK yang dianggap melemahkan kewenangan lembaga antirasuah tersebut.
"Jadi, untuk mengenal KPK maka kita harus mengenal ruangan ini," kata Laode ketika meresmikan auditorium Randi dan Yusuf di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Menurut Laode, penyerangan maupun pelemahan KPK sejatinya sudah berulang kali terjadi. Hingga akhirnya, Pemerintah dan DPR RI resmi mengesahkan UU KPK Nomor 19 tahun 2019 pengganti UU KPK Lama Nomor 30 tahun 2002.
"Untuk itu, KPK lahir dari air mata dan darah, dan untuk mempertahankannya pun masih seperti itu. Jadi perjuangan kita masih panjang," katanya.
Seusai meresmikan auditorium Randi dan Yusuf ini, Laode yang mewakili pimpinan KPK lainnya, juga minta maaf atas kekurangan selama memimpin lembaga antirasuah. Ia juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat selama ini.
"Semoga pimpinan berikutnya jauh lebih baik," kata Laode.
Selain meresmikan auditorium Randi dan Yusuf, KPK juga meresmikan lima ruangan lainnya yang berada di lantai 2 gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, yakni ruangan Randi, ruangan Yusuf, ruangan Maulana Suryadi, ruangan Akbar Alamsyah, dan ruangan Bagus Putra Mahendra.
Baca Juga: Jelang Purna Tugas, Agus Rahardjo Benahi Barang-barang di KPK
Diketahui, Randi dan Yusuf tewas terkena peluru aparat kepolisian saat melakukan demonstrasi menolak revisi RUU KUHP di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Sementara Maulana, Akbar, dan Bagus juga telah meninggal dunia saat berunjuk rasa terkait penolakan RUU KPK.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Imam mengharapkan peresmian nama korban pejuang reformasi ini menjadi tanda semangat di KPK. Apalagi, dengan pergantian pimpinan KPK kepada Firli Bahuri, semoga turut pula menjadi perhatian.
"Kami berharap ini menjadi tanda semangat di KPK dengan pimpinan yang baru di bawah bapak Firli, ada tanda bahwa perjuangan KPK di periode sebelumnya telah memakan korban. Dan bahwa hal yang kemudian memakan korban itu adalah memperjuangkan bagaimana KPK ini tetap kuat, jangan sampai semangat itu hilang pada periode berikutnya. KPK berharap semangat itu jangan hilang di periode berikut," katanya.
Berita Terkait
-
Kritik Wacana Penghapusan Pidana Korporasi, Menkumham Sebut KPK Keliru
-
Pimpinan KPK: Hukuman Mati Tak Jamin Tindakan Korupsi Menurun
-
Pidana Korporasi Mau Dihapus, KPK: Era Milenial kok Hukumnya Kolonial
-
Pamit ke Awak Media, Pimpinan KPK: Siapa Tahu Besok Ada OTT
-
Berkas Dipulangkan Jaksa, Polisi Diminta Rekonstruksi Ulang Kasus Randy
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun