Suara.com - Media sosial belum lama ini digemparkan dengan kemunculan akun Instagram bernama @kemenkeumengaji yang dinilai memuat ajaran radikalisme. Publik pun ramai mengaitkannya dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terdahulu.
Kemunculan akun Instagram tersebut mulanya diketahui dari unggahan jejaring Twitter @gerilyapolitik, Sabtu (28/12/2019).
Akun tersebut membagikan beberapa bidikan layar postingan akun Instagram @KemenkeuMengaji, sementara dalam narasinya disinggung mengenai pernyataan Sri Mulyani.
"Jika Sri Mulyani @KemenkeuRI pernah bilang bahwa Menkeu sudah terpapar radikalisme, inilah buktinya. Trus mau diapakan?" demikian narasi @gerilyapolitik, seperti dikutip Suara.com, Minggu (29/12).
Sementara dari unggahan akun @kemenkeumengaji, salah satunya menampilkan mengenai hukum mengucapkan salam bagi umat Nasrani.
Selain itu, ada juga unggahan yang membahas tentang Tashawuf, sebutan Al-Marhum serta hukum membacakan Al-Fatihan bagi orang yang meninggal.
Tak ayal, unggahan @kemenkeumengaji yang bernuansa agamis tersebut menuai sorotan dari warganet. Tak sedikit dari mereka menilai unggahan tersebut sarat akan nuansa ajaran radikal hingga memberikan sindiran.
"Terbukti tidak efektif karena mereka mencuci otak," tulis @bona***.
"Lha kok ngeri banget jadi single fighter. Semoga yang silent mayority speak up, kalau nggak rusak kebhinekaan kita," kata @Mulyani48773***.
Baca Juga: Rampok dan Bunuh Driver Taksi Online, 2 Begal Babak Belur Dihajar Warga
Dari hasil penelusuran Suara.com, kekinian akun Instagram @kemekeumengaji diketahui telah dihapus. Akun tersebut sebelumnya juga diketahui berparter dengan akun @kemenkeuberhijrah namun kini telah dihapus juga.
Untuk diketahui, Sri Mulyani sempat meyinggung soal radikalisme yang masuk ke tubuh Kementerian Keuangan. Ia mengungkap asal usul kemunculan gerakan tersebut dalam acara Perempuan Hebat untuk Indonesia Hebat yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada Minggu (22/12/2019) lalu.
Menurut Sri Mulyani, radikalisme pertama kali muncul di jajaran Kemenkeu bersamaan dengan kontestasi Pilpres 2019. Selain itu, gerakan menyesatkan tersebut dipicu oleh topik-topik Kemenkeu yang menjadi konsumsi publik seperti mengenai utang dan pajak.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, dengan adanya isu radikalisme muncul eksklusivitas di lingkungan Kemenkeu.
"Di Kemenkeu serupa dengan yang ada di masyarakat, muncul praktik untuk melaksanakan ajaran agama cenderung lebih eksklusif. Semua itu apakah dalam penampilan, bentuk kekhusukan dan kekelompokan. Ini menyebabkan ketegangan karena muncul kelompok yang tidak bergaul dengan sesama," kata Sri Mulyani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis