Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab tagihan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj soal janji manis pemberian kredit murah pada 2017 yang hingga kini belum terealisasi bagi PBNU, sebesar Rp 1,5 triliun.
Menurut Sri Mulyani, pemberian kredit itu sudah dilakukan dalam APBN 2017 sebesar Rp 1,5 triliun untuk mendukung penguatan pengusaha-pengusaha di level ultramikro di bawah KUR yang tidak memiliki akses pembiayaan.
"Di dalam desainnya, kami membuat MoU dengan NU dan ormas lainnya di dalam APBN 2017. Operasionalisasi dari anggaran 1,5 triliun itu adalah dengan menyalurkan kredit ultramikro melalui beberapa lembaga. Karena tidak mungkin Kemenkeu dengan dana yang dikelola pusat instansi pemerintah langsung memberikan kepada masyarakat individual," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Kamis Malam (27/12/2019).
Oleh karena itu, penyaluran tadi dilakukan melalui beberapa cara dengan menunjuk pihak ketiga seperti PT BAV Bahana Arta Ventura, PMN Permodalan Madani yang termasuk di dalamnya program Mekaar dan juga PT Pegadaian.
Terkait dengan PBNU, Sri Mulyani mengatakan kredit murah itu sudah disalurkan sebanyak Rp 211 miliar kepada lima koperasi. Hanya, kata Sri Mulyani, penyaluran bagi usaha mikro memang mengalami kendala karena tidak mudah dilakukan.
"Seperti di PBNU itu Koperasi Sidogiri, ada lima koperasi yang sudah menerima Rp 211 miliar. Jadi memang perkembangannya kami terus memantau, ada perubahan dari sisi beberapa cara," kata Sri Mulyani.
Ke depannya, Sri Mulyani berjanji akan mengakomodasi permintaan perubahan skema yang dilontarkan PBNU. Namun, perubahan itu tetap harus sesuai dengan rambu-rambu dan tata kelola.
Waktu itu, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, PBNU meminta supaya tidak hanya Sidogiri yang menerima penyaluran kredit murah, tetapi koperasi-koperasi di bawah PBNU yang lainnya juga. Akan tetapi menurut Sri Mulyani, tidak semua koperasi sebagus koperasi Sidogiri.
"Namun tidak semua koperasi yang kualitasnya sebagus itu (Sidogiri). Sehingga waktu itu juga diminta kepada kami untuk memberikan langsung kepada masyarakat melalui pondok pesantren. Karena ponpes bukan unit ekonomi waktu itu kita menyalurkan kepada beberapa langsung individual, ternyata tidak bisa pick up, artinya kreditnya itu kemudian tidak bisa membantu, karena di level ultramikro pendampingan itu penting sekali," papar Sri Mulyani.
Baca Juga: Mudik Natal 2019, Jumlah Mobil Tembus 90 Persen di GT Cikampek Utama
"Saya juga dengar PBNU minta diubah, kita akan coba akomodir, tapi tetap pada rambu-rambu tata kelola, karena kalau anggaran di dalam APBN itu namanya investasi, harus roll-over, bukan hibah, kalau hibah itu 'kan diberikan seperti PKH yang kita berikan ke keluarga yang tidak mampu," tambah Sri Mulyani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Jurus Bank Jakarta Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Gen Z
-
Grafik Harga Emas Sepekan Terakhir, Tabungan Emas Makin Cuan
-
Kebijakan Pengendalian Udara 20 Tahun Mati Suri, Investasi Ekonomi Terancam?
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Industri Dapat Angin Segar dari Pemerintah
-
Warga Sumut Sepenuhnya Terlindungi Program JKN dengan UHC Prioritas
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Laporan Keuangan: BBRI Berhasil Jaga Basis Pendanaan, Laba Naik 6 Persen
-
Prompt Gemini AI Untuk Foto Profil Profesional LinkedIn dan CV
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas