Suara.com - Presiden PKS Sohibul Iman berharap tidak ada sikap saling menyalahkan antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri PUPR Basuki Muljono terkait penyebab banjir di Jakarta.
Sohibul berujar seharusnya antara Anies dan Basuki dapat bekerja sama dalam tupoksinya yang berbeda-beda soal penanganan banjir Jakarta terutana normalisasi kali.
"Sebaiknya enggaklah ya, karena masing-masing punya peran sebetulnya. Ketika peran tidak dilaksanakan ya di situ dia memberikan kontribusi pada bencana ini," ujar Sohibul di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2020).
"Di sini jelas bahwa normalisasi sungai ini memang sebetulnya secara umum sungai besar itu adalah tanggung jawab pusat begitu normalisasi, pembebasan itu adalah tugas pemda, sementara pembangunannnya adalah tugas dari pemerintah pusat," katanya.
Sohibul berpendapat ketimbang hanya terus saling menyalahkan satu sama lain, lebih baik Anies maupun Basuki menunjukan kinerjanya. Apalagi jika perdebatan dilakukan di tengah kondisi masyarakat yang sedang tertimpa bencana banjir.
"Karena itu menurut saya kedua pihak hand in hand, bekerja sama tidak saling menyalahkan. Enggak enaklah didengar warga yang lagi kesusahan kok bertengkar gitu, bukannya ngurusin rakyat," kata Sohibul.
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mempermasalahkan mangkraknya program normalisasi Kali Ciliwung, sehingga turut mengakibatkan banjir di DKI Jakarta pada Rabu (1/1/2020).
Basuki sendiri memantau secara langsung penanganan banjir di Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat udara memakai Helikopter.
"Namun mohon maaf Bapak Gubernur, selama penyusuran Kali Ciliwung, ternyata sepanjang 33 kilometer itu, yang sudah ditangani, dinormalisasi, 16 km. Pada 16 km itu, kita lihat Insya Allah aman dari luapan," kata Basuki di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Baca Juga: Pak Anies Tolong, Perumahan Green Ville Masih Banjir 2 Meter
"Jadi kelihatan sekali, Kampung Melayu mana banjir, tapi di atasnya meluap, kayak di Bidara Cina. Nah, ini harus didiskusikan dengan gubernur," tambahnya.
Menurut Basuki, mandeknya normalisasi Kali Ciliwung disebabkan masalah pembebasan lahan yang belum rampung. Padahal, normalisasi Kali Ciliwung harus dilakukan untuk menghilangkan banjir di Jakarta.
"Masalahnya lahan, ya pemda enggak mau bebasin. Kami lebarkan lagi, kalau dilihat sekarang, rumah bukan di bantaran tapi justru di palung sungainya, jadi rumah di palung sungai," kata dia.
Merasa tersindir, Anies Baswedan menyebut permasalahan banjir bukan karena program normalisasi Kali Ciliwung belume selesai.
"Kuncinya itu ada pada pengendalian air, sebelum masuk pada kawasan pesisir. Kalau bisa dikendalikan, Insyaallah bisa dikendalikan. Tapi selama membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apa pun sungainya, maka volume air akan luar biasa. Karena makin banyak kawasan yang digunakan untuk perumahan, sehingga air mengalir ke sungai," kata Anies.
Untuk diketahui, proyek normalisasi Kali Ciliwung telah berlangsung sejak 2013. Namun proyek yang memakan biaya Rp 800 miliar itu mandek pada 2017, dan hingga kekinian belum kembali dikerjakan.
Tag
Berita Terkait
-
Duit Formula E Catut Anggaran Banjir Jakarta? Anies: Mengarang!
-
Teluk Gong Masih Banjir, 200 Orang Ngungsi di Masjid dan Pesantren
-
Pak Anies Tolong, Perumahan Green Ville Masih Banjir 2 Meter
-
Menteri Basuki dan Anies Ribut soal Banjir, Luhut: Jangan Ditubruk-tubruk
-
Bengkel Ketiban Pulung, Motor Rusak Antre karena Terendam Banjir Jakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta