Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ikut mengomentari soal silang pendapat antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Luhut menilai tidak ada yang bersilang pendapat baik Basuki maupun Anies soal penyebab banjir.
"Tidak ada yang berseberangan kok, saya kira pikirannya Pak Basuki benar, tidak ada yang salah. Pak gubernur (DKI Jakarta) juga ok. Jadi saya kira jangan ditubruk-tubrukan lah," ujar Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Menurutnya, Basuki dan Anies sudah sepakat bekerja bersama-sama untuk menangani persoalan banjir dengan cara yang pertama, yakni membersihkan sungai. Pembersihan sungai bertujuan agar aliran air menjadi lancar.
"Kedua di puncak (Basuki) itu memang sedang disiapin bendungannya itu kan yang dua itu, hanya baru tahun ini selesai," ucap dia.
Selanjutnya, kata Luhut langkah ketiga untuk pengananan banjir adalah memompa air ke laut.
"Bagaimana air itu supaya bisa dipompa ke laut. Mempercepat bukan hanya melalui sungai itu saja, itu saja kan. Ndak ada masalah," ucap dia.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan normalisasi sungai Ciliwung yang dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum selesai. Sebab kata dia normalisasi sungai baru 16 kilometer dari total 33 kilometer.
"Ya kan belum tuntas, itu yang dimaukan dari 30 berapa km itu, kan baru 16 yang selesai. Biar dituntasin semua," katanya.
Baca Juga: Jakarta Masih Berpeluang Hujan Sehabis Banjir, Anies: Kami Pantau Saja
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mempermasalahkan mangkraknya program normalisasi Kali Ciliwung, sehingga turut mengakibatkan banjir di DKI Jakarta pada Rabu (1/1/2020).
Basuki sendiri memantau secara langsung penanganan banjir di Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat udara memakai Helikopter.
"Namun mohon maaf Bapak Gubernur, selama penyusuran Kali Ciliwung, ternyata sepanjang 33 kilometer itu, yang sudah ditangani, dinormalisasi, 16 km. Pada 16 km itu, kami lihat Insyaallah aman dari luapan," kata Basuki di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020).
"Jadi kelihatan sekali, Kampung Melayu mana banjir, tapi di atasnya meluap, kayak di Bidara Cina. Nah, ini harus didiskusikan dengan gubernur," tambahnya.
Menurut Basuki, mandeknya normalisasi Kali Ciliwung disebabkan masalah pembebasan lahan yang belum rampung. Padahal, normalisasi Kali Ciliwung harus dilakukan untuk menghilangkan banjir di Jakarta.
"Masalahnya lahan, ya pemda enggak mau bebasin. Kami lebarkan lagi, kalau dilihat sekarang, rumah bukan di bantaran tapi justru di palung sungainya, jadi rumah di palung sungai," kata dia.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Bengkel Ketiban Pulung, Motor Rusak Antre karena Terendam Banjir Jakarta
 - 
            
              Jakarta Masih Berpeluang Hujan Sehabis Banjir, Anies: Kami Pantau Saja
 - 
            
              SPBU Shell Terbakar saat Banjir, Polisi: Belum Ditemukan Unsur Kelalaian
 - 
            
              Korban Banjir Rawajati Bersihkan Lumpur 2 Hari: Nggak Kelar-kelar!
 - 
            
              Kunjungi Korban Banjir, Eko Patrio Malah Dimintai Duit
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!