Suara.com - Iran mengklaim setidaknya 80 tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam serangan rudal balistik yang diluncurkan pasukannya ke pangkalan militer AS Ayn al-Assad di Irak.
Mengutip sumber Korps Pengawal Revolusi, televisi pemerintah Iran mengklaim sejumlah rudal yang menghantam target-target sensitif dan vital menewaskan setidaknya 80 tentara AS.
Selain itu, laporan tersebut juga mengungkapkan banyak drone, helikopter dan peralatan militer di pangkalan AS itu rusak parah.
TV pemerintah Iran juga melaporkan bahwa pasukan Iran telah membidik 104 titik AS di kawasan itu dan jika Washington mengambil langkah baru, maka target AS itu akan diserang.
Di sisi lain, saluran TV milik pemerintah Iran yang melakukan siaran berita dalam bahasa Inggris Press TV mengungkapkan pihaknya belum dapat mengkonfirmasi kebenaran laporan tentang 80 tentara AS tewas dalam serangan Iran ke Irak.
Garda Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan pada Rabu telah menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, fasilitas yang dioperasikan bersama pasukan AS dan Irak, dengan "puluhan rudal".
Kantor berita Iran Fars menyebut tembakan rudal di pangkalan udara Ain al-Asad sebagai "aksi balas dendam"
Pentagon mengkonfirmasi serangan terjadi sekitar pukul 5.30 malam waktu AS pada Selasa, dengan lebih dari selusin rudal balistik untuk melawan militer AS dan pasukan koalisi di Irak.
Militer AS mengkonfirmasi enam rudal telah berdampak pada basis AS di Irak.
Baca Juga: Detik-detik Pesawat Boeing 737 Ukraina Jatuh dan Meledak di Iran
Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan: "Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden telah diberi pengarahan dan memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya."
Qasem Soleimani, kepala pasukan elite Pasukan Penjaga Revolusi Iran Quds, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di luar bandara Baghdad, Jumat pagi.
Kematian Soleimani meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran secara dramatis, meskipun selama ini hubungan kedua negara sering memanas sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik Washington secara sepihak dari pakta nuklir 2015.
Badan keamanan tertinggi Iran berjanji untuk melakukan pembalasan kejam atas pembunuhan jenderal itu pada waktu dan tempat yang tepat.
Pentagon menuduh Soleimani menyetujui serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad yang terjadi pekan lalu dan berencana melakukan serangan terhadap diplomat dan tentara AS di Irak dan Timur Tengah serta bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara Amerika dan koalisi.
Sumber: Kantor Berita Anadolu
Berita Terkait
-
Pernyataan Trump Soal Serangan Iran Kembali Menekan Harga Minyak Dunia
-
5 Peristiwa Menggegerkan Pasca Kematian Soleimani
-
Konflik AS - Iran, SBY Cemas Tapi Tak Yakin Terjadi World War 3
-
Pangkalan AS Dihujani Rudal, FAA Larang Penerbangan di Irak dan Iran
-
Takut Diserang, Kanada Pindahkan Tentaranya dari Irak ke Kuwait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online