Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman mengaku siap diperiksa KPK terkait kasus suap PAW anggota DPR yang telah menjerat Wahyu Setiawan sebagai tersangka.
Arief mengklaim pihaknya akan kooperatif jika keterangannya dibutuhkan penyidik KPK.
Menurut Arief, pihak akan memberikan segala informasi atau dokumen yang dibutuhkan penyidik KPK dalam menuntaskan kasus yang menjerat Wahyu.
"KPU terbuka kooperatif siap bekerjasama bilamana diperlukan klarifikasi, informasi tambahan, dokumen. Kan kami belum tahu apa yang dibutuhkan apa, nanti kami siap hadir dan sedia," kata Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).
Kendati begitu, Arief menyampaikan bahwa kekinian pihaknya belum menerima permohonan dari penyidik KPK untuk memberikan keterangan terkait kasus Wahyu. Hanya, dia menyebut bahwa pada prinsipnya siap bersikap kooperatif dan bekerjasama dengan KPK.
"Belum (menerima permohonan)," ujarnya.
Lebih lanjut, Arief juga memastikan bahwa penyegelan dan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK terhadap ruang kerja Wahyu tidak berdampak pada aktivitas pegawai KPU. Menurutnya, meski ada penyegelan dan penggeledahan aktivitas pegawai KPU tetap berjalan normal.
"Enggak (menganggu), kami masih jalan terus. Aktivitas kami kan masih jalan, menghadiri sidang MK jalan, mengirim-membalas surat menyurat jalan, masih kami lakukan," katanya.
Hari ini, KPK menggeledah kantor KPU RI terkait kasus Wahyu Setiawan. Sebelumnya, KPK telah menyenggel bekas ruang kerja Wahyu di kantor sementara KPU di Mess Bank Indonesia, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020) pekan lalu.
Baca Juga: Harun Masiku Kader PDIP Penyuap Wahyu KPU Terdeteksi di Singapura
Penyenggelan itu setelah KPK menetapkan Wahyu sebagai tersangka kasus suap penetapan PAW anggota DPR RI periode 2019-2024.
Selain Wahyu, KPK juga telah menetapkan Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku, eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina dan pihak swasta bernama Saeful sebagai tersangka. Namun dari keempatnya itu, KPK masih menburu Harun yang dikabarkan sudah berada di luar negeri sebelun KPK melakukan operasi tangkap tangan kepada para tersangka.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Suap PAW Wahyu Setiawan, Kantor KPU Digeledah KPK
-
Harun Masiku Kader PDIP Penyuap Wahyu KPU Terdeteksi di Singapura
-
Pagi Tadi, KPU Kirim Surat Pengunduran Diri Wahyu Setiawan ke Jokowi
-
CEK FAKTA: Benarkah Arief Budiman Siap Dikutuk Jadi Batu Jika KPU Curang?
-
Rekan Kerja Kena Suap, Pimpinan KPU: Kami Tak Terlibat Kasus Wahyu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan