Suara.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan, kapal-kapal milik China sudah tidak terlihat di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. Bahkan kapal-kapal dari negeri Tirai Bambu itu sudah tak lagi terlihat dalam radar Automatic Identification System (AIS).
Menurut Yudo, kapal-kapal China itu sudah berada di luar garis batas ZEE Indonesia.
"Sudah (tidak ada). Sudah 400 mil di luar garis batas ZEE. Sudah sampai di sana. Sudah tak terpantau lagi di AIS," kata Yudo di Kabupaten Natuna, Kepulauan Natuna, Rabu (15/1/2020).
Yudo menuturkan tidak ada kapal China yang tersisa di ZEE Indonesia. Ia mengklaim kalau dilihat dari jarak, kapal-kapal ikan itu sudah kembali ke daerahnya yakni China.
"Kalau dari sini ke ZEE kan 200 mil. Ini kan sudah 400 mil, berarti sudah di daerah China sana," katanya.
Meskipun kapal-kapal China itu terpantau sudah meninggalkan ZEE Indonesia, pihaknya akan tetap berjaga-jaga di wilayah tersebut. Ia menyatakan, langkah seperti itu sejatinya biasa dilakukan sepanjang tahun.
"Patroli tetap," ucap dia.
Untuk diketahui, kapal-kapal milik China diketahui masuk ke wilayah perairan Natuna. Berdasarkan aturan, kapal-kapal China tidak berhak masuk karena daerah itu termasuk ke dalam ZEE Indonesia.
Kapal-kapal pencari ikan milik China itu bahkan mendapatkan pengawalan oleh kapal penjaga (Coast Guard) China. Pihak Indonesia sempat mengusir kapal-kapal China tersebut namun mereka menganggap tidak melanggar aturan karena perairan Natuna juga masuk ke wilayahnya.
Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo: Enggak Ada Kapal Nelayan China di Laut Natuna
Padahal, Laut Natuna hingga 200 mil laut lepas pantai ke arah utara secara radial merupakan wilayah zone ekonomi eksklusif Indonesia yang diakui UNCLOS 1982 secara internasional dan ditabalkan melalui UU NOmor 5/1983 tentang ZEE Indonesia.
Setelah mengklaim sepihak hampir seluruh wilayah Laut Natuna Utara melalui Sembilan Garis Putus-putus yang tidak pernah diketahui koordinat persisnya, China menyatakan Laut Natuna masuk sebagai teritorial negaranya.
Klaim China yang bertabrakan dengan kepentingan empat negara ASEAN ini (Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam) ini hanya didasarkan pada "fakta historis" menurut mereka bahwa Laut Natuna Utara adalah arena penangkapan ikan nenek moyang mereka sejak jaman dulu. Pada sisi lain, China selalu menghindari untuk menyelesaikan perselisihan perairan ini dengan ASEAN melainkan secara bilateral dengan keempat negara yang mengajukan klaim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!