Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi rencana Gubernur DKI Jakarta akan membeli toa bencana. Toa belum dibeli, Ferdinand menyindir jika peringatan dini bencana di Jakarta tidak berfungsi saat hujan deras terjadi.
Menurutnya toa yang dibeli Pemprov DKI Jakarta tersebut diatur sesuai selera.
Ferdinand mengomentari cuitan pengguna akun Twitter yang menyinggung kalau toa yang dipasang di lingkungan masyarakat DKI Jakarta tidak berfungsi. Kata Ferdinand, toa itu bukanlah tidak berfungsi, akan tetapi disesuaikan dengan standar banjir yang diinginkan.
"Itu bukan tidak berfungsi kayaknya, tapi mungkin karena standar banjir yang ditetapkan sesuai selera," kata Ferdinand melalui akun Twitternya @Ferdinand_Haean2 pada Sabtu (18/1/2020).
"Kalau cuma 40 cm belum banjir tapi genangan, kalau sudah 1 meter lebih baru banjir maka sirine bunyi," sambungnya.
Ferdinand pun seolah terhibur dengan ramainya persoalan toa.
"Mungkin itu sih, mungkin ya! Aku enggak tahu juga kebenarannya," tutur Ferdinand.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 4 miliar untuk membeli perangkat pengeras suara atau toa Disaster Warning System (DWS) untuk peringatan terjadinya bencana menuai polemik. Sebab, dengan harga Rp 4 miliar hanya untuk membeli enam set toa.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta M. Ridwan mengatakan toa yang dibeli bukan seperti toa yang terpasang di masjid-masjid.
Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Ini Daftar Ketinggian Pintu Air di Jakarta
Ridwan mengatakan toa ini dilengkapi dengan sejumlah alat canggih untuk menunjang peringatan dini bencana di Jakarta. Di antaranya seperti Automatic Weather Sensor (AWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).
“Memang pakai toa tapi bukan menggunakan toa yang ada di Masjid ," ujar Ridwan saat dikonfirmasi Rabu (15/1/2020).
Berita Terkait
-
Jakarta Banjir Lagi, Ini Daftar Ketinggian Pintu Air di Jakarta
-
Jakarta Banjir Lagi, Pintu Air Manggarai Naik Siaga 3
-
Jakarta Banjir Lagi, Warga Kebon Pala Panik Keluarkan Motor dari Rumah
-
Jakarta Banjir Jilid 2, #BanjirJakarta2020 Jadi Trending Twitter
-
Seperti Sungai, Jalan Sudirman Depan Atmajaya Ditutup karena Banjir
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel