Suara.com - Polda Metro Jaya menyiagakan sebanyak 6 ribu lebih personel gabungan guna mengamankan aksi unjuk massa di depan Gedung DPR RI, Senin (20/1/2020) hari ini. Aksi tersebut dihelat ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law.
"Kita sudah siapkan sebanyak 6.013 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan demo tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah menyiapakan antisipasi. Nantinya, rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi massa aksi akan diterapkan secara situasional.
"Untuk rekayasa lalu lintas, nanti sifatnya situasional," ujar dia.
Sebelumnya, KSPI diketahui sudah berencana menggelar aksi demonstrasi bersama para serikat buruh lainnya, menolak RUU Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Senin (20/1/2020) di Gedung DPR RI, Jakarta. Di mana, disebut bakal ada sekitar 30 ribu buruh dalam aksi tersebut.
Tak hanya di Jakarta, aksi yang sama juga bakal digelar oleh para buruh di sejumlah kota di Indonesia di hari yang sama.
Berita Terkait
-
6 Ribu Polisi Dikerahkan untuk Amankan Aksi Demo Buruh di DPR
-
Ribuan Buruh akan Demo Tolak Omnibus Law di DPR RI Pagi Ini
-
Lewat Audiensi di DPR, Buruh Tetap Tolak Omnibus Law RUU Cilaka
-
Ratusan Aparat TNI-Polri Amankan Demo Buruh Tolak RUU Cilaka di DPR
-
Ribuan Buruh Bakal Aksi Tolak Omnibus Law di Gedung DPR Siang Nanti
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO