Suara.com - Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta Pusat sempat menjadi saksi sejarah berkumpulnya ribuan atlet dari 45 negara peserta Asian Games 2018. Kini bangunan tersebut kusam dan tak berpenghuni.
Dari pantauan Suara.com di lokasi, gedung yang dibangun dengan biaya Rp 3,4 triliun itu tampak lengan tanpa penghuni.
Tercatat, sebanyak 7.426 unit dari 10 tower yang dibangun berwarna meriah itu mulai kusam termakan waktu. Padahal, Asian Games hanya berselang dua tahun ke belakang. Suasana tak terurus itu sudah dirasakan bahkan sebelum memasuki area Wisma Atlet.
Hunian di wisma atlet memiliki ukuran tipe 36 meter persegi yang terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Selain itu, hunian wisma atlet dilengkapi sofa, televisi, AC dan peralatan rumah tangga.
Saat memasuki jalan pintu utama Wisma Atlet dari Jalan Rd H Keneng Mudatsir, tampak sebuah papan larangan masuk bagi orang yang tidak berkepentingan.
Hanya satu pintu ini yang dibuka oleh penjaga wisma atlet. Sedangkan, pintu lainnya tertutup rapat dengan rantai yang digembok.
Dari luar, terlihat tembok bagian depannya juga sudah penuh coretan vandalisme. Pagar-pagar yang mengelilingi kompleks wisma juga terlihat berkarat tak terawat.
Saat Suara.com mencoba masuk ke dalam kompleks, dua orang petugas satpam yang berjaga tidak mengizinkannya. Mereka berdalih hanya orang yang mempunyai surat izin, boleh masuk ke kawasan itu.
"Harus ada surat izinnya dari PUPR, lampiran izinnya dikasih juga ke kontraktor," kata petugas itu.
Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran Jadi Rumah Dinas PNS, TNI dan Polri
Namun dari titik tersebut, terlihat di dalam kawasan tampak tanaman-tanaman tidak terurus, rumput ilalang tumbuh liar setinggi lutut orang dewasa, ada juga beberapa tanaman yang merambat ke tembok gedung.
Bahkan di salah satu tower, ada sisi dinding gedung yang tampak catnya mengelupas tak terurus.
Petugas tersebut menjelaskan, hingga kini belum ada orang yang menghuni di Wisma Atlet. Meski begitu sang petugas mengemukakan, gedung tersebut sempat menjadi lokasi singgah para aparat kepolisian saat aksi demonstrasi pilpres yang terjadi pada Mei dan aksi demo DPR September lalu.
Padahal, pada Februari 2019, pemerintah telah memutuskan untuk mengubah fungsi Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah dinas untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ASN, Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota Polri, namun hal itu hingga kini tak kunjung terealisasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan