Suara.com - Kota Tianjin di wilayah China timur akan menutup seluruh layanan bus antarprovinsi mulai 27 Januari untuk mengendalikan wabah virus corona, demikian dilaporkan surat kabar People's Daily, Minggu (26/1/2020).
Laporan itu, yang mengutip keputusan Komisi Transportasi Kota Tianjin, tidak menyebutkan kapan layanan-layanan bus tersebut akan dilanjutkan.
Hingga Sabtu (25/1), jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona baru di China telah meningkat menjadi 56 sementara mereka yang terjangkiti virus tersebut mencapai hampir 2.000 orang di China.
Sebelum Tianjin, pemerintah Kota Wuhan di Provinsi Hubei telah lebih dulu mengisolasi daerahnya. Seluruh transportasi umum di kota itu ditutup akibat wabah virus corona yang pertama kali ditemukan di kota tersebut.
Terkini, seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu, korban tewas akibat virus corona di China sudah mencapai 56 orang. Sementara tiga orang dokter asal Beijing dilaporkan positif terjangkit virus corona sepulang dari Kota Wuhan. Sementara pemerintah China memastikan ada 1.975 kasus pasien yang tertular virus corona baru.
Sementara itu pada Sabtu, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan berbagai perayaan serta melarang perjalanan ke China daratan.
Di Hong Kong, ada lima kasus orang mengidap virus tersebut. Pemimpin kota, Carrie Lam, mengatakan penerbangan dan perjalanan kereta cepat antara Hong Kong dan Wuhan akan dihentikan. Sekolah-sekolah di Hong Kong, yang saat ini sedang diliburkan dalam rangka Tahun Baru Imlek, akan tetap ditutup sampai 17 Februari.
Presiden Xi Jinping mengatakan dalam sidang politbiro, Sabtu (25/1), bahwa China sedang menghadapi "situasi berbahaya" sementara badan-badan kesehatan di seluruh dunia bergelut mencegah wabah itu.
Virus itu diyakini muncul akhir tahun lalu di sebuah pasar ikan di pusat Kota Wuhan, China, dan berasal dari hewan-hewan yang dijual secara ilegal.
Baca Juga: Data Terbaru, Korban Tewas Virus Corona Bertambah Jadi 56 Orang
Virus sudah menyebar ke kota-kota di China seperti Beijing dan Shanghai, juga ke negara-negara lain termasuk Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Australia, Prancis dan Kanada.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pekan ini tidak menyebutkan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, namun beberapa pakar kesehatan mempertanyakan apakah China bisa terus menahan penyebaran virus menular itu.
Berita Terkait
-
Data Terbaru, Korban Tewas Virus Corona Bertambah Jadi 56 Orang
-
Lion Air Sebut 7 Penumpang Asal China Negatif dari Virus Corona
-
Diduga Alami Gejala Virus Corona, Keluarga ini Tolak Anaknya Dikarantina!
-
Heboh Wabah Virus Corona, Ratusan Turis China Plesiran ke Sumbar Hari Ini
-
Kabar Terkini Virus Corona: Korban Tewas 52 Orang, 3 Dokter Terjangkit
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo