Suara.com - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengungkapkan bahwa hingga kini Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 saksi terkait dengan kemunculan kelompok Sunda Empire.
Menurutnya, seluruh proses pemeriksaan dilakukan di Polda Jawa Barat.
"Dalam mententukan tindak lanjut Sunda (Empire) ini, Polda Jabar kerja secara komprehensif, telah lakukan periksa 11 orang," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).
Menurut Asep, para saksi yang diperiksa itu berasal dari berbagai unsur. Di antaranya mereka yang pernah hadir dalam proses deklarasi Sunda Empire.
"Yang terdiri dari saksi yang ketahui peristiwa deklarasi, saksi yang tempatnya dipakai tempat klarifikasi dan beberapa anggota komunitas Sunda Empire," ujar Asep.
Dalam perkara ini, Polda Jawa Barat telah meningkatkan status Sunda Empire ke tahap penyidikan. Namun, belum ada tersangka untuk kasus ini.
Hari ini di Polda Jawa Barat, 3 petinggi Sunda Empire berinisial NB, RN dan A, diperiksa di Gedung Ditreskrimum Polda Jawa Barat pada pukul 10.00 WIB.
Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga menyebut pihaknya masih menunggu hasil proses pemeriksaan untuk bisa memastikan siapa yang menjadi tersangka.
Setelah muncul nama tersangka, penyidik akan menyampaikan pasal yang dikenakan.
Baca Juga: Kasus Sunda Empire Naik Penyidikan, Polisi Tetapkan Tersangka Besok
"Nanti penyidik setelah selesai menetapkan tersangka, disampaikan juga pasalnya," kata Saptono di Polda Jawa Barat.
Sebelumnya, polisi memang menyatakan sedang mengusut kasus Sunda Empire ramai diperbincangkan di masyarakat. Polisi mengawali pengusutan kasus tersebut dengan laporan model A yang merupakan temuan dari polisi sendiri.
Berita Terkait
-
Disebut Pembohong, GP Ansor Ancam Somasi Pendiri Sunda Empire Rangga Sasana
-
Petinggi Sunda Empire Ngaku Kader NU Tulen, GP Ansor: Pembohong!
-
3 Petinggi Sunda Empire Diperiksa Hari Ini, Bakal Jadi Tersangka?
-
Virus Corona Tak Menular Lewat Benda Mati dan 4 Berita Populer Lain
-
Tatanan ABCD dan De Heeren Zeventien, 4 Klaim Sunda Empire yang Menggelitik
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal