Suara.com - Buntut dihentikannya proyek revitalisasi Monumen Nasional atau Monas, salah satunya adalah masalah upah bagi para pekerjanya. Proyek yang menuai banyak polemik ini resmi dihentikan Pemprov DKI Jakarta.
Salah seorang pekerja yang enggan disebutkan mamanya mengaku belum mendapatkan informasi apapun tentang nasib upah bayarannya dari pihak kontraktor yakni PT Bahana Prima Nusantara.
"Belum tahu ya, kita nunggu (pemberitahuan) saja," ujar pekerja itu di lokasi, Rabu (29/1/2020).
Ia mengaku selama bekerja di proyek ini dibayar dengan hitungan harian. Ia menyebut, sehari bekerja maksimal terhitung mendapatkan Rp 100.000.
"Harian ya itungnya, dapetnya kisaran paling gede Rp 100.000 lah," katanya.
Meski proyek telah dihentikan, ia masih datang ke lokasi proyek. Ia mengaku datang hanya untuk memeriksa batu alam untuk alas plaza dan bersiaga untuk instruksi selanjutnya.
"Nanti nunggu saja lah gimana. Kalau masih distop ya kemungkinan pulang," ucapnya.
Sebelumnya, proyek revitalisasi Monas menuai berbagai polemik di tengah masyarakat. Kekinian, proyek ini akhirnya diputuskan untuk dihentikan sementara.
Pada Selasa (28/1), DPRD DKI menggelar rapat yang terdiri dari para pimpinan parlemen. Setelah itu mereka melakukan sidak ke sisi selatan Monas yang menuai kontroversi itu.
Baca Juga: Proyek Revitalisasi Monas Dihentikan, Pekerja Mulai Pulang
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan proyek ini memiliki sejumlah hal yang patut disoroti. Mulai dari pengalihan fungsi sebagai daerah resapan air, penebangan pohon, hingga proses lelangnya.
Ia menyatakan berdasarkan hasil rapat dan sidak, DPRD merekomendasi untuk menghentikan proyek untuk sementara.
“Jadi hari ini kami meminta kepada Eksekutif untuk merekomendasikan dihentikan sementara,” ujar Prasetio di lokasi usai sidak, Selasa (28/1/2020).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengaku akan menerima rekomendasi DPRD itu. Meski lebih ingin diteruskan proyeknya, ia akan menghentikan pengerjaan revitalisasi Monas.
"Kita lebih suka ini diteruskan, tapi karena ada hasil rapat koordinasi dprd, ya sudah ini dihentikan sementara, untuk menghargai ini semua," kata Saefullah.
Untuk diketahui, Revitalisasi Monas memicu kontroversi karena disebut mengorbankan sekitar 190 pohon dan dikerjakan oleh kontraktor bermasalah. Tetapi tudingan itu telah dibantah oleh Pemerintah DKI Jakarta dan kontraktor yang memenangkan tender, PT Bahana Prima Nusantara.
Berita Terkait
-
Proyek Revitalisasi Monas Dihentikan, Pekerja Mulai Pulang
-
Dihentikan, Proyek Revitalisasi Monas Mendadak Jadi Kawasan Terlarang
-
Usai Gunduli Monas, Anies Terancam Dipolisikan Hingga Diseret ke KPK
-
Mau Lihat Saluran Air, Prasetio ke Kontraktor Revitalisasi Monas: Buka Tuh
-
Menteri Siti Nurbaya soal Revitalisasi Monas: Dari Prosedur Sudah Salah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia