Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menanam sejumlah pohon di kawasan Monumen Nasional (Monas). Kebijakan ini dilakukan sebagai imbas dari proyek revitalisasi yang memicu polemik.
Dalam media sosial, warganet ramai mempertanyakan keberadaan 191 pohon yang sudah ditebang karena revitalisasi sisi selatan kawasan Monas. Sebab, diketahui pohon-pohon itu kekinian diganti dengan pohon pule.
Reaksi warganet yang penasaran itu ditunjukkan dengan kemunculan tagar #MisteriPohonMahoni di linimassa Twitter. Tagar tersebut kini menempati jajaran pencarian terhangat.
Hasil pantauan Suara.com, hingga Rabu (5/2/2020) pukul 12.41 WIB, tagar #MisteriPohonMahoni menempati urutan pertama trending topic Twitter dengan 7.373 cuitan.
Warganet menyayangkan keputusan Pemprov DKI yang mengganti pohon mahoni dengan pohon berjenis lain.
Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjelaskan keberadaan pohon mahoni yang terkesan jejaknya hilang misterius.
"Gubernur DKI & @DKIJakarta. Harus jelakan & bertanggung jawab. Kemana sisa pohon mahoni dan jati ditebang untuk revitalisasi Monas masih misteri. #MisteriPohonMahoni," tulis @AriestaRiico.
Senada dengan hal itu, akun @VaniaCiput mengatakan, "Kemarin pemprov DKI tanam ratusan pohon pule dikawasan Monas untuk mengganti pohon yang sudah di libass. Yang jadi pertanyaan bisakah pohon mahoni berubah menjadi pohon pule...? Mustahil #MisteriPohonMahoni".
Sementara warganet lain seperti @jr_kw19, justru mengklaim kebijakan Pemprov DKI yang menggunduli pohon lalu menanamnya kembali ini hanya menghabiskan anggaran.
Baca Juga: Salah Sebut TNI Menari "Senam Wayang", Lukman Saifuddin Dikoreksi Warganet
"Gaberner kerjanya maen sulap-sulapan pohon gede jadi kecil. Dipuji Gaberner rasa presiden tapi gak bisa kerja. Pohon mahoni ditebang, cari pohon pengganti lain, biaya transportasi, biaya cabut, biaya tanam kembali, anggaran semrawut, #MisteriPohonMahoni," cuitnya.
Sekda klaim pohon tak memiliki nilai jual
Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah menyebut 191 pohon itu ditebang karena tak lagi ada opsi lain untuk menjalankan proyek. Namun ia meyakini batang tak dijual karena tak ada nilainya.
"Enggak lah. Saya yakin enggak ada nilainya," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya berita acara soal penebangan pohon itu ada di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Citata). Meski demikian, ia tidak mengetahui dibawa ke mana batang pohon itu setelah ditebang.
"Batang pohon ya saya mana tahu," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir