Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pemerintah pusat terus berupaya melakukan percepatan kebijakan satu peta. Hal ini disebut sudah dilakukan sejak tahun 2016.
Program utamanya kata Jokowi, sinkronisasi integrasi, kompilasi dan berbagai informasi geospasial di seluruh pulau.
"Kami tahu sejak 2016 kita telah melakukan langkah percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta yang program utamanya adalah sinkronisasi integrasi, kompilasi dan berbagai informasi geospasial di setiap pulau," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku telah menerima laporan dari tim percepatan kebijakan satu peta. Dari laporan tersebut pemerintah berhasil merampungkan kompilasi sejumlah peta tematik yang telah ditetapkan.
"Tim percepatan kebijakan satu peta ini telah berhasil mengkompilasi 84 peta tematik dari target 85 peta tematik. Jadi 84 dari 85 peta tematik yang telah berhasil dikompilasi tinggal satu peta tematik terkait dengan peta batas administrasi desa atau kelurahan yang ditargetkan, kita ditargetkan selesai di Desember 2020," kata dia.
Jokowi menyebut, setelah satu peta nasional rampung masyarakat bakal dapat kemudahan atas permasalahan tumpang tindih informasi-informasi geospasial yang ada di berbagai daerah.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini satu peta dapat menjadi solusi untuk menjawab berbagai tantangan dan hambatan selama proses pembangunan yang sering menyebabkan terjadinya tumpang tindih penggunaan lahan.
"Setelah kompilasi peta tematik selesai kita akan bisa lebih fokus mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah tumpang tindih antarinformasi geospasial tematik yang terjadi di berbagai daerah," ucap Jokowi.
Jokowi pun menekankan beberapa hal. Pertama ia meminta informasi geospasial yang telah dihasilkan dari kebijakan satu peta ini bisa diakses dalam satu geoportal.
Baca Juga: Menteri Jokowi Berkumpul Mau Bikin Pusat Informasi Virus Corona
"Ya semuanya 1 geoportal sehingga masing-masing kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dapat memperoleh satu sumber data spasial, satu standar, satu referensi satu basis data dan 1 geomortal," kata Jokowi.
Kedua Jokowi mengingatkan kementerian lembaga dan Pemda Pemerintah Daerah agar segera memanfaatkan satu data spasial ini sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan.
Sehingga kata dia, dengan adanya satu peta yang termuat dalam satu geoportal tidak boleh lagi terjadi perbedaan basis data dalam penyusunan kebijakan, penyusunan perencanaan tata ruang serta penyelesaian berbagai masalah yang terkait dengan spasial di Indonesia.
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta kementerian lembaga pemerintah daerah bekerja sama berkolaborasi untuk menyelesaikan tumpang tindih lahan di lapangan.
Ia menuturkan, dari hasil identifikasi, terdapat kurang lebih 77,3 juta hektare lahan atau 40,6 persen luas wilayah Indonesia yang masih mengalami tumpang tindih tersebut.
"Ini menjadi PR kita dan tumpang tindih itu telah menimbulkan yang namanya sengketa lahan dan tidak memberikan kepastian hukum dalam kita berusaha di negara kita karena itu saya minta hal ini juga segera diselesaikan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat