Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setiap tahun terdapat sedimen setinggi 3,2 juta meter kubik di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.
Ia pun menyebut permasalahan munculnya sedimen karena kurangnya perawatan di waduk tersebut dari hulunya.
"Ini ada waduk yang namanya waduk Gajah Mungkur ini sudah sejak tahun ini 1982 . Tapi setiap tahun sedimennya 3,2 juta kubik sedimen yang masuk ke waduk. Kenapa itu ada setiap tahun dikeruk ada lagi, karena hulunya enggak pernah diurus," ujar Jokowi saat meninjau kebun bibit di Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (15/2/2020).
Karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajaran terkait yakni Balai Pengelolaan DAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Kehutanan untuk tidak mengeruk setiap tahun sedimen yang ada di Waduk Gajah Mungkur.
Namun ia mengingatkan kepada jajaran tersebut untuk memperbaiki masalah yang ada di hulu, yakni menanam pohon, buah hingga vetiver atau akar wangi.
"Saya sudah tekankan baik itu di PU, atau di kehutanan agar setiap tahun tidak mengeruk sedimen, yang diurus misalnya hulunya diperbaiki. Kami sudah tahu titiknya berapa, yang mana yang ditanam kalau mau nanam," ucap Jokowi
Jokowi menginginkan tanaman vetiver yang ditanam bukan hanya 82 ribu, melainkan sebanyak 50 hingga 70 juta di kawasan yang dekat dengan waduk dan DAS
"Jangan hanya kaya sekarang 82 ribu ndak. 50 juta (vetiver), 70 juta itu yang bener, enggak nendang kalau hanya bikin 82 ribu, meskipun saya tahu hanya satu desa tapi juga masih kurang juga, mainnya memang harus begitu. Sehingga kalau ini ketemu tidak hanya Gajah Mungkur lagi semua waduk," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan permasalahan tingginya sedimen yang ada di waduk Gajah Mungkur atau waduk lainnya bisa diselesaikan dengan cara penanaman pohon sengon, buah-buahan, khususnya vetiver.
Baca Juga: 3 Menteri Jokowi Kumpul di Kediri Bahas Pembangunan Bandara
Ia meyakini tanaman vetiver yang ada di sekitar waduk bisa menjadi pengikat tanah, sehingga sedimen tidak masuk ke waduk-waduk atau daerah alirah sungai (DAS).
"Iya terutama untuk di sekitar waduk. Vetiver akan bisa menjadi pengikat tanah sehingga sedimen tidak masuk ke waduk-waduk yang ada ke das yang ada," katanya
Berita Terkait
-
Ikut Jokowi Tanam Vetiver di Wonogiri, Begini Penampilan Ibu Negara Iriana
-
Mau Pindahkan Siswi Korban Bully ke SLB, Perdik Kecewa Pola Pikir Ganjar
-
Ganjar Bantu Warga Jateng yang Dikarantina Virus Corona di Natuna
-
Ganjar Rayu Anak Korban Bullying Pindah Ke SLB
-
Bangun Ibu Kota Baru, Jokowi Gandeng 3 Tokoh Dunia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
-
Pakar UGM: Drama Tumbler Viral Jadi Cerminan Lemahnya Prosedur Layanan Publik
-
Momen Mensos Santap Menu MBG Langsung dari Dapurnya, Begini Reaksinya
-
KPK Soal Pembebasan Ira Puspadewi Cs: Secepatnya Ya
-
Belum Terima BLTS? PT Pos Indonesia Pastikan Surat Pemberitahuan Masih Terus Didistribusikan
-
Survei Tingkat Kepercayaan ke Lembaga Negara: BGN Masuk Tiga Besar, DPR-Parpol di Posisi Buncit
-
Darurat Banjir-Longsor Sumut, Bobby Nasution Fokus Evakuasi dan Buka Akses Jalur Logistik yang Putus
-
KPK Panggil Kakak Hary Tanoe dalam Kasus Bansos Hari Ini