Suara.com - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya berharap Amien Rais akan tetap berada di barisan partainya. Meskipun keputusan tersebut sepenuhnya menjadi hak prerogatif Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN terpilih periode 2020-2025.
Bima Arya menjelaskan, berdasar AD/ART PAN, posisi Dewan Kehormatan partai berlambang matahari ini ditunjuk langsung oleh ketua umum. Namun, Bima Arya mengaku tidak mengetahui kemungkinan Zulkifli Hasan bakal kembali menunjuk Amien Rais sebagai Dewan Kehormatan PAN atau tidak.
"Kita kembalikan ke Pak Zul, apakah Pak Zul akan menunjuk orang pengganti Pak Amien atau bagaimana kita belum tau juga," kata Bima Arya di Hotel Century Park Senayan, Jakarta pada Minggu (16/2/2020).
Meski begitu, Wali Kota Bogor itu berharap Amien Rais selaku politikus senior tetap berada di PAN. Apalagi, kata dia, partainya perlu menghimpun kekuatan penuh untuk memenuhi target sebagai partai tiga besar di Pemilu 2024.
"Ya saya kira secara prinsip, PAN harus menghimpun semua kekuatan, itu prinsipnya, jangan ada yang ditinggalkan lah, karena kita targetnya tiga besar nih, nggak main-main. Tapi apakah Pak Amien masih di dalam atau tidak, ini sudah pembicaraan tingkat dewa," katanya.
Sebagaimana diketahui, Zulkifli Hasan mencatatkan namanya dalam sejarah PAN, sebagai ketua umum yang kali pertama mampu bertahan untuk periode kedua.
Dia juga dinilai berhasil melepaskan belenggu ketergantungan PAN terhadap sosok deklaratornya, Amien Rais yang kekinian menjabat Ketua Dewan Kehormatan partai berlambang matahari tersebut.
Politikus PAN Bara Hasibuan bahkan sempat menegaskan, pada periode kedua kepemimpinan ini, Zulhas adalah satu-satunya pemimpin tanpa ada embel-embel Amien Rais yang mendominasi.
"Mulai sekarang kami betul-betul terlepas dari ketergantungan satu orang. PAN bisa menjadi partai politik modern di mana pemimpin utamanya satu, yaitu ketua umum. Tidak terbelenggu oleh satu sosok yang begitu mendominasi selama ini, sehingga menjadi dual kepemimpinan, pemimpinan ganda," kata Bara di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: PAN: Zulhas Jadi Ketua Umum, Kami Lepas dari Belenggu Amien Rais
Berita Terkait
-
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Diperiksa KPK
-
Zulhas Sebut Rugi Jadi Oposan, PPP Enggan Simpulkan PAN Ingin Masuk Koalisi
-
PAN Rugi Jika Oposisi, PKS: Ruang Koalisi Pemerintah Sudah Sesak
-
PAN: Zulhas Jadi Ketua Umum, Kami Lepas dari Belenggu Amien Rais
-
Kongres PAN Ricuh, Mustofa: Cuma Lempar Kursi, Kayak Mau Kiamat
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak