Suara.com - Ratusan WNI dari Wuhan China sudah keluar dari karantina Natuna, Sabtu akhir pekan ini. Ada banyak kisah yang tertinggal di hangar pesawat. Pun ada cinta yang bersemi.
SEBANYAK 285 WNI dari Wuhan China, termasuk mahasiswa-mahasiswi, diplomat, maupun kru pesawat, pulang ke kampung halaman masing-masing setelah dua pekan dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.
Mereka dinyatakan dalam keadaan sehat.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabpad) Laksamana Madya TNI Yudo Margono, yang ditugasi memimpin proses observasi hingga pemulangan, mengatakan timnya telah menyerahkan 285 WNI kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi untuk selanjutnya menyerahkan mereka kepada keluarga masing-masing.
"Seluruhnya telah diterbangkan dengan tiga pesawat ke Halim Perdana Kusuma Jakarta," kata Yudo, Sabtu (15/2/2020).
"Seluruhnya dinyatakan sehat dan akan diberikan surat keterangan sehat oleh Kementerian Kesehatan."
Menurut Yudo, para WNI tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok berbeda dan terbang dengan dua pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Pesawat yang membawa mereka terbang secara bergilir mulai pukul 13.20 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
"Selanjutnya seluruh peralatan yang digunakan selama proses observasi akan disemprot disinfektan," kata Yudo.
Ribuan kenangan
Baca Juga: Diobservasi di Natuna, Ini Aktivitas Mahasiswa Asal Bogor Sehari-hari
Hanggar Lanud Raden Sadjad di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menyimpan segudang kenangan bagi 238 warga negara Indonesia yang harus menjalani masa observasi di sana, setibanya mereka dari Kota Wuhan, China.
Bagaimana tidak, mereka yang selama ini tinggal di Wuhan, kemudian bersama-sama selama 14 hari hidup di dalam hanggar. Makan, tidur, belajar, hingga olahraga, semuanya dilakukan bersama-sama.
Hanggar Lanud Raden Sadjad, berbentuk seperti gudang besar. Luasnya hampir sama dengan satu lapangan sepak bola.
Di dalamnya didirikan sekitar lima tenda besar untuk tempat beristirahat WNI dari Wuhan yang harus menjalani masa observasi.
Di sanalah mereka hidup bersama dalam 14 hari terakhir, sebelum akhirnya meninggalkan Natuna, pada Sabtu (15/2).
Sebagian besar WNI yang selama ini tinggal di Wuhan itu adalah mahasiswa dan pelajar, dalam usia belasan hingga awal 20-an.
Tag
Berita Terkait
-
Sempat Dikarantina di Natuna, Ini Cerita Warga Sleman Sekembali dari Wuhan
-
Tangis Bahagia Pecah Saat 62 WNI dari Natuna Tiba di Bandara Juanda Jatim
-
Niat Berlibur ke Wuhan, Haibat Justru Terisolasi Tak Bisa Pulang
-
18 Kru Batik Air Penjemput WNI di Wuhan Ikut Dipulangkan dari Natuna
-
WNI dari Wuhan Sehat, Menkes Terawan: Silakan Kalau Mau Nonton Java Jazz
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM