Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terjun ke lokasi aksi demonstrasi bertajuk 'Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI'. Namun, perwakilan dari KPAI itu bukan ikut aksi dengan massa 212 yang lain, melainkan dalam bentuk pengawasan.
Komisioner KPAI Jasra Putra mengatakan tengah melakukan pengawasan. Diketahui, aksi tersebut berlangsung di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat.
"Terkait demo 212 di Patungkuda, saya sedang melakukan pengawasan dilapangan," ujar Jasra Putra kepada Suara.com, Jumat (21/2/2020).
Jasra Putra juga mengirimkan tiga foto terkait pegawasan aksi tersebut. Dalam foto yang pertama nampak ada anak-anak diduga diajak oleh orangtuanya untuk ikut aksi di Jalan Medan Merdeka Barat.
Kemudian pada foto berikutnya Jasra Putra yang mengenakan kemeja lengan panjang itu tampak mengawasi jalanya aksi tersebut.
Kemudian pada foto yang terakhir nampak anak-anak yang menggunakan peci sedang duduk-duduk. Anak-anak itu ada yang merokok hingga mengaku belum makan.
Berdasarkan keterangan yang didapat dilapangan, Jasra Putra menyebut anak-anak yang ada di lokasi aksi 212 ini kebanyakan sudah putus sekolah.
Tidak hanya itu, anak-anak tersebut juga mengaku tidak tahu aksi yang dilakukan setelah salat Jumat ini.
"Anak merokok, ada yang belum makan, dan rata-rata putus sekolah. Mereka setelah saya tanya tidak tahu juga tuntutan aksi," jelasnya.
Baca Juga: KPAI Minta Siswa Perekam Aksi Kekerasan Guru di SMA 12 Bekasi Dilindungi
Diketahui, sejak pukul 13.30 WIB massa telah tiba di lokasi aksi unjuk rasa. Dalam aksi 'Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI' tersebut mereka turut menyinggung isu-isu korupsi kekinian.
Bahkan, nama Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut disinggung oleh massa aksi. Massa tak rela jika eks Gubernur DKI Jakarta yang juga mantan terpidana itu menjadi pejabat di tubuh Pertamina.
“Pertamina adalah milik rakyat, kami tidak rela Ahok jadi komisaris,” kata Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara saat orasi di atas mobil Komando.
Marwan menuding jika Ahok terlibat pada kasus yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Namun, hal tersebut tidak dibuka secara gamblang di muka publik.
“Ahok punya 6 sampai 10 kasus lagi. Ahok siap menjadi presiden Indonesia. Partai pendukung pemerintah boleh takut sama Ahok tapi kita rakyat Indonesia berjuang Ahok diadili,” kata Marwan Batubara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur