Suara.com - Kepolisian Singapura mengamankan empat orang pelaku penipuan jual beli masker melalui toko online. Salah satu pelaku masih berusia 15 tahun turut diciduk.
Dialihbahasakan dari Channel News Asia, Sabtu (22/2/2020), remaja berusia 15 tahun itu telah terlibat lebih dari lima kasus penipuan online. Dari modus penipuan yang dilakukan, remaja ini sukses meraup untung hingga 16.300 dolar Singapura atau sekitar Rp 160 juta.
Dalam menjalankan aksinya, ia menjadikan momen merebaknya virus corona di Singapura sebagai momentum. Ia menjajakan masker yang sedang diburu oleh warga Singapura untuk mencegah penularan virus corona.
Selain mengiklankan masker, ia juga menawarkan produk perawatan kulit dan paket menginap hotel melalui aplikasi Gumtree dan Carousell.
Kepolisian mengatakan, pihaknya telah menerima banyak laporan mulai 2 Januari hingga 19 Februari dari para korban. Para korban tidak mendapatkan barang yang dibeli setelah mengirimkan sejumlah uang.
"Penjual tak bisa dihubungi setelah pembayaran dilakukan melalui pengiriman lewat bank," kata polisi dalam rilis kepada media.
Selain remaja tersebut, polisi juga mengamankan tiga pelaku lainnya. Salah satu tersangka adalah wanita berusia 24 tahun yang menjual masker melalui Facebook. Ia terlibat dalam 40 kasus penipuan dengan total lebih dari 11.000 dolar Singapura.
Selanjutnya tersangka berusia 22 tahun yang terlibat dalam 10 kasus penipuan senilai 8.00 dolar Singapura. Ia menjajakan masker dan tiket konser melalui Telegram dan Carousell.
Tersangka lainnya adalah pria berusia 37 tahun yang terlibat setidaknya 200 kasus penipuan online dengan jumlah lebih dari 90.000 dolar Singapura.
Baca Juga: Pencarian Lanjutan Pelajar SMP N 1 Turi yang Hanyut
Ia menawarkan produk pencegahan virus corona, mulai dari masker, sanitiser, dan termometer melalui Carousell. Setelah itu, ia menggiring para korban untuk melakukan pembayaran melalui transfer bank.
Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan belanja secara online. Terlebih, saat ini Singapura sedang digempur virus corona sehingga kerap kali dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggungjawab demi meraup keuntungan besar.
Berita Terkait
-
Update Virus Corona Covid-19: 2.360 Orang Meninggal, 77.816 Terinfeksi
-
Ilmuwan Buat Peta 3D Pertama dari Protein Utama Corona Covid-19
-
Sebar Hoaks Virus Corona di Facebook, Perempuan Indonesia Dibui di Malaysia
-
Setelah Diamond Princess, Kapal Pesiar World Dream Juga Diintai Covid-19?
-
Wacana Pemulangan 74 WNI di Diamond Princess, Diobservasi di Natuna Lagi?
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Sebut Kewenangan Menag dalam Pembagian Kuota Haji Tak Melawan Hukum, Pakar Beri Penjelasan
-
Pemukulan Karyawan Zaskia Adya Mecca, Pelaku Ternyata Anggota TNI: Kini Diproses Denpom
-
Kementerian BUMN Dihapus, Diganti Lembaga Baru Setingkat Menteri?
-
Belum Periksa RK usai 200 Hari Rumah Digeledah, KPK Pilih Fokus Korek Ucapan Lisa Mariana, Mengapa?
-
KPK Ancam TPPU Korupsi Haji: Aset Haram Jadi Incaran!
-
2 Rumah Digeledah KPK Terkait Kasus Korupsi, Nasib Gubernur Kalbar Ria Norsan di Ujung Tanduk?
-
Menpar Widiyanti Tegaskan Isu Mandi Air Galon Hoaks: Itu Hanya Karangan
-
MBG Jalan Terus Meski Ribuan Anak Keracunan, Bivitri Susanti Murka: Keras Kepala Betul Macam Batu!
-
Wajah Dilumuri Tanah, Kisah Ahmad Sahroni Lolos dari Amukan Massa Saat Penjarahan
-
PPP Sulteng Kompak Dukung Agus Suparmanto Jadi Caketum di Muktamar 2025