Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi bulan-bulanan warganet seusai memamerkan #WajahBaruJakarta lewat akun Twitter pribadinya.
Anies membagikan beberapa foto penampakan Wajah Baru Jakarta 2020 yang meliputi sejumlah kawasan di ibu kota seperti Taman Papyrus dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sejumlah kawasan tersebut kekinian diklaim telah lebih baik dibandingkan sebelumnya, sehingga menjadi tempat nyaman bagi mereka yang melintas, khususnya para pejalan kaki dan pesepeda.
"Tengoklah foto-foto ini, ada biru di langit Jakarta. Itulah pemandangan rutin di Jakarta pada beberapa pekan belakangan ini. Ajak tema, tetangga dan saudara....berjalan, bersepeda menikmati #WajahBaruJakarta. Selamat menikmati akhir pekan, semoga selalu dalam keberkahanNya," cuit Anies seperti dikutip Suara.com, Minggu (23/2/2020).
Cuitan tersebut seketika menuai perhatian dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang justru menilai, foto yang diberikan Anies tak mewakili Jakarta secara keseluruhan.
Bahkan, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya turut melayangkan kritik tajam kepada Anies. Ia membandingkan foto Wajah Baru Jakarta versi Anies dengan sebuah kawasan yang terendam banjir pada Minggu pagi.
"Makan tuh Jakarta baru versi bapak, makasih dah 3 kali dikasih hadiah. Foto dong yang model begini dan posting," balas Yunarto.
Yunarto kali ini menunjukkan protes lantaran rumahnya turut terendam banjir. Bahkan kejadian ini, sudah ketiga kalinya sepanjang dua bulan terakhir.
Maka dari itu, ia meminta Anies membagikan foto soal kondisi Jakata yang terendam banjir, bukan hanya wajah baru ibu kota.
Baca Juga: Tinjau RSCM, Menkes Terawan Pastikan Alat Medis Langsung DIkeringkan
Sejak dibagikan, cuitan Yunarto telah mendapat 592 retweets dan 1.000 likes.
Yunarto kesal rumahnya kebanjiran
Yunarto Wijaya melayangkan protes kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantaran bencana banjir kembali melanda rumahnya. Ia berang karena Anies tak kunjung memberikan solusi.
Menurut Yunarto, bencana kali ini menjadi yang terparah. Pasalnya, ia mengaku selama tujuh tahun tinggal di kawasan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur baru kali ini menjadi korban banjir untuk yang ketiga kalinya selama dua bulan terakhir.
Hal itu disampaikan Yunarto melalui akun Twitter pribadinya @yunartowijaya. Ia menyertakan foto, di sekitar kawasan tempat tinggalnya yang terendam banjir pada pagi hari.
"Selamat pagi dari Pulomas buat pak @aniesbaswedan, 7 tahun saya tinggal di sini baru sekarang ngerasain hadiah banjir 3x dalam dua bulan," cuit Yunarto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana