Suara.com - Video penyandang disabilitas diduga menjadi korban perundungan atau pembullyan beredar di media sosial. Publik dibuat geram dengan aksi perundungan tersebut.
Video tersebut kekinian viral, seusai dibagikan oleh akun Twitter @black_valley1, Minggu (24/2/2020). Tampak pria berbaju hitam memaki pemuda berkaus hitam yang disebut-sebut sebagai penyandang disabilitas.
Dalam rekaman berdurasi 45 detik itu, laki-laki berbaju merah melontarkan cacian bernada rasis kepada penyandang disabilitas di sebuah tempat.
"Heh, siapa yang nyuruh menguasai Natuna, jawab China. Pakai masuk televisi," ungkapnya dengan nada tinggi, seperti dikutip Suara.com, Senin (24/2).
Mendapat cacian tersebut, peyandang disabilitas terlihat ketakutan dan menghindar. Sementara, beberapa orang di lokasi kejadian berusaha untuk menenangkan laki-laki berkaus merah.
"Udah-udah Bang, nggak boleh," ungkap seorang.
Tapi pria itu justru kembali melontarkan cacian kepada penyandang disabilitas.
"Lo mau minta makan? Indonesia harga mati, NKRI harga mati. Natuna punya Indonesia, dengar lo China. Salam buat presiden lo. Gue tau bayaran presiden lo," katanya,
Tidak diketahui pasti penyebab kejadian itu, namun menurut narasi yang dibagikan akun @black_valley1, kejadian itu lekas diredam oleh sejumlah orang lantaran pria berkaus merah juga berniat melukai peyandang disabilitas.
Baca Juga: Komisi III Tinjau Lembaga Pemasyarakatan di Nusakambangan
"Abang yang baju hitam ini berkebutuhan khusus, dibully sama orang yang baju merah. Videonya cuma sebentar karena yang merekam harus selamatin abang yang baju hitam, karena mau ditimpuk menggunakan batu, banyak orang di situ tapi gak misahin mereka, yang ada malah teriak habisin ada yang teriak bakar," tulis @black_valle1.
Akun tersebut juga menuliskan, bila peristiwa itu terjadi di perempatan SPBU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Sontak, video tersebut menuai perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan aksi perundungan kepada penyandang disabilitas hingga memention akun Twitter Divisi Humas Polri.
"Perlu dikandangin yang benar, terlalu bahaya yang barbar gini dibiarin berkeliaran," kata @bosandisebel***.
"Si baju merah korban orasi dan brain wash kelompok kadrun kalau dilihat dari ucapannya. Harus ditangkap itu si baju merah, jangan dibiarkan menggila @DivHumas_Polri," tulis @shiaLeb***.
"Indonesia sudah mati! NKRI sudah mati! mata melotot nyaris keluar. Mereka telah berhasul menyebarkan virus kebencian sangat berbahaya @DivHumas_Polri @CCICPolri," timpal @Dagelan@***.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan