Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri Pertemuan G20 di Riyadh Saudi Arabia. Saat itu Sri Mulyani bertemu dengan Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan kepada dunia bagaimana "kejamnya" virus corona bagi Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terhambat sebagai dampak virus corona.
Hal ini diceritakan Sri Mulyani memalui postingan yang diunggah ke akun Instagram pribadinya @smindrawati, pada Minggu (23/2/2020).
"Saya menyampaikan tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi penyebaran virus corona," kata Sri Mulyani.
Ia melanjutkan, "Meskipun fundamental ekonomi Indonesia relatif kuat dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen dalam beberapa tahun terakhir, namun dampak virus corona diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi pada triwulan 1 2020".
Sri Mulyani berharap akan terjadi titik balik perbaikan ekonomi Indonesia. Ia mengklaim, pemerintah akan melakukan berbagai upaya perbaikan, baik pada tataran global maupun domestik.
Sementara itu Frydenberg, mengaku pertumbuhan ekonomi Australia relatif baik. Namun wabah virus corona memberikan dampak cukup signifikan bagi negara Kanguru tersebut.
"Penyebaran virus corona juga mempengaruhi kinerja ekonomi Australia secara signifikan," tulis Sri Mulyani.
Ia menambahkan, "Penyebaran virus corona telah menyebabkan China menghentikan produksi atas beberapa produk dan ini akan mempengaruhi Australia dalam rangkaian rantai pasokan (supply chain)".
Baca Juga: Reza Rahadian dan Marsha Timothy Bagi-bagi Mawar di Bioskop, Ada Apa?
Bagi Australia, dampak wabah virus corona ini berkebalikan dengan SARS.
Menurut penjelasan Frydenberg, melalui Sri Mulyani, sejak penyebaran virus SARS pada tahun 2003, jumlah pendatang dari China ke Australia meningkat tajam.
"Pariwisata dari China meningkat 7 kali lipat, investasi meningkat 20 kali lipat dan sepertiga ekpor Australia adalah ke China," ungkapnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani pernah melontarkan pernyataan serupa sebelumnya. Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani di depan para investor dalam acara Indonesia Economic dan Investment Outlook 2020, di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (17/2/2020).
"Di Asia, kita memiliki Hong Kong, China, dan virus corona, yang akan cukup signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," kata Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sudah merumuskan sejumlah kebijakan demi mereduksi dampak virus corona.
Berita Terkait
-
188 WNI ABK World Dream Bakal Dikarantina di Bekas Rehabilitasi Narkoba
-
Deretan Kasus Positif Corona Covid-19 yang 'Numpang Lewat' di Indonesia
-
Ilmuwan Kebingungan Mencari Sebab Lonjakan Kasus Virus Corona Covid-19
-
Apakah Covid-19 dan Coronavirus SARS-2 Berbeda?
-
Lelaki Jepang Kena Virus Corona Usai Kunjungi Indonesia, Ini Respons Menkes
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional