Suara.com - Jakarta kembali dilanda banjir sejak hujan deras mengguyur sejak Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) pagi hari ini. Terhitung empat pintu air saat ini berstatus siaga 1.
Hal ini diungkap oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Selain empat pintu air siaga 1, terhitung sampai pukul 06.00 WIB, dua pintu air lainnya siaga dua dan empat pintu lainnya siaga III.
Salah satunya yang berstatus siaga I adalah pintu air Manggarai. Ketinggian air mencapai 955 cm dari normalnya 750 cm. Sampai saat ini hujan juga masih mengguyur lokasi itu.
Selanjutnya pintu air Karet. Air menyentuh angka 700 cm, lebih tinggi 250 cm dari ketinggian normal, 450 cm.
Status siaga 1 juga disematkan pada pintu air Jembatan Merah. Ketinggian air terhitung saat ini mencapai 285 cm. Padahal normalnya hanya 100 cm.
Terakhir adalah pintu air Istiqlal dengan ketinggian air menyentuh angka 360 cm. Pintu ini diberikan status siaga 1 karena normalnya ketinggian air hanya 250 cm.
Sementara pintu air dengan status siaga II adalah pintu air tangki dan Pulogadung. Ketinggain airnya masing-masing mencapai 350 dan 740 cm.
Sebelumnya, pihak BPBD DKI Jakarta melaporkan status siaga 1 hingga pukul 03.00 WIB baru disematkan di pintu air Karet. Sementara pintu air Manggarai pada jam tersebut baru berstatus siaga 2.
Sebagian kawasan di wilayah Jakarta dilaporkan terendam banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) pagi hari ini.
Baca Juga: 12 Jalur Tol di Jakarta Terendam Banjir, Tol JORR Paling Parah
Dikutip melalui akun Twitter @TMCPoldaMetro pada pukul 05.36 WIB dilaporkan banjir merendam sejumlah ruas jalan maupun permukiman penduduk di sebagian wilayah Jakarta sejak pukul 04.00 WIB.
Berikut sejumlah lokasi banjir di Jakarta:
Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, setinggi 20 hingga 40 sentimeter.
Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, setinggi 20 hingga 40 sentimeter.
Jalan Pluit Raya, Jakarta Utara, setinggi 30 hingga 40 sentimeter.
Jalan Satria Raya, Grogol, Jakarta Barat setinggi 30 hingga 50 sentimeter.
Berita Terkait
-
12 Jalur Tol di Jakarta Terendam Banjir, Tol JORR Paling Parah
-
Jakarta Banjir, Yunarto Wijaya: Pak Anies, Langitnya Gak Sebiru Foto Bapak
-
Jakarta Lagi-lagi Terendam Banjir, PLN Padamkan 326 Gardu Listrik
-
Jakarta Kembali Dikepung Banjir, Ini Daftar Lokasinya
-
Jarang Kebanjiran, Kantor BMKG Pusat Kini Tergenang Air
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis