Suara.com - Seorang ustazah di sebuah sekolah agama Malaysia mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orangtua murid. Perempuan yang dirahasikan namanya ini dipaksa merangkak di dalam kelas.
Kisah yang menimpa ustazah tersebut viral di media sosial, seusai dibagikan oleh seorang pengguna Facebook lewat video. Warganet banyak yang memberi kecaman.
Dalam rekaman berdurasi dua menit 17 detik tersebut, tampak seorang perempuan yang mengenakan kerudung hitam merangkak di dalam kelas, sembari ditonton murid-muridnya.
Dikutip dari laman Sinar Harian, Rabu (26/2/2020), insiden ini dipicu oleh orangtua murid yang tidak terima anaknya cedera sampai ketakutan berangkat ke sekolah, setelah disetrap ustazah tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi di sekoah agama yang berada di Sungai Sumun, Bagan Datuk, pekan lalu.
Tak berselang lama setelah kasus tersebut viral, pengguna Facebook Nurhidayaty Maidin mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi pihak sekolah tempat ustazah tersebut mengajar.
Ia mengungkapkan, pihak guru dan sekolah telah sepakat menyelesaikan kasus tersebut secara baik-baik.
"Namun sebagai pembelajaran supaya insiden ini tidak terulang, saya menyarankan pihak sekolah untuk menyediakan dokumen penting yang perlu ditangani si orangtua murid," tulis Nurhidayaty.
"Jangan sekadar ucapan maaf seperti Hari Raya. Perlu juga ditempuh jalur hukum. Saya bersedia untuk memantau proses ini," imbuhnya.
Baca Juga: MGPA: Tanpa Valentino Rossi, MotoGP Akan...
Orangtua murid minta maaf
Bersamaan dengan hebohnya kabar ustazah yang dipaksa merangkak, muncul video permintaan maaf dari orangtua murid.
Video itu juga beredar di media sosial setelah dibagikan oleh akun Facebook Bagan Datuk Kini.
Disebutkan, pertemuan antara ustazah dan orangtua murid yang menghukumnya telah berlangsung di sekolah.
Dalam video tersebut, tampak ustazah memeluk muridnya dengan disaksikan oleh dua orang laki-laki. Kedua belah pihak memilih untuk berdamai
"Permohonan maaf telah dibuat dan mohon video kejadian tersebut tidak dibagikan kembali demi kebaikan dua belah pihak. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran, pedoman dan teladan bagi ibu bapak, murid dan pihak sekolah," demikian narasi unggahan Bagan Datuk Kini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka