Suara.com - Satu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disinyalir terpapar radikalisme.
Jika nantinya terbukti terpapar radikalisme, maka pegawai itu akan dipecat.
Terkait hal ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengaku masih mencari identitas dari PNS itu.
"Yang kami dapat satu (orang), tapi identitas dia ada di SKPD mana, NIP nya berapa, kami belum dapat," ujar Chaidir di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2020).
Ia menyatakan akan menyelediki temuan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) itu. Setelah identitasnya diketahui, ia akan memecatnya.
Pasalnya, PNS itu dianggap melanggar kepatuhan PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 Tahun 2010 yang salah satu poinnya menegaskan agar para PNS wajib patuh pada Pancasila dan NKRI.
“Sanksinya dipecat,” jelasnya.
Selain itu, ia belum bisa mengetahui dari mana yang bersangkutan terpapar paham radikalisme. Menurutnya bisa saja PNS itu baru pindah ke lingkup Pemprov dari unit di daerah lain.
Meski demikian, menurutnya yang berhak menelusurinya adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta. Setelahnya BKD disebutnya akan melaksanakan urusan administrasi.
Baca Juga: Picu Radikalisme, Wapres Maruf: Khatib Masjid Jangan Bangun Narasi Konflik
"Nanti Kesbangpol tahu statusnya, baru masuk ke mekanisme di BKD," ucapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah tak menampik masih banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta yang terpapar radikalisme.
Ia menyebut jumlah pegawai yang terpapar mencapai puluhan orang. Bahkan, di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, kata Saefullah, masih ada satu orang yang terpapar radikalisme.
"Di DKI Jakarta termasuk Kementerian itu ada jumlahnya puluhan, di DKI Jakarta disinyalir ada satu orang terpapar radikalisme," ujar Saefullah di hadapan 3,039 PNS DKI baru di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Berita Terkait
-
BKD Diberi Waktu 12 Hari Tangani Satu PNS DKI Terpapar Radikalisme
-
Antisipasi Banjir, Viral Video Warga Pluit Perbaiki Sendiri Pintu Air
-
Cegah Banjir, Ketua MPR Minta Pemerintah Pusat dan Pemda DKI Datangkan Ahli
-
Tak Mau Kebanjiran Lagi, RSCM Akan Minta Bantuan Ini ke Anies
-
Terima Kucuran Rp 300 Miliar, Anak Buah Anies Beli Mesin Pendingin
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
DPR Sebut Penolakan Pemotongan TKD Wajar, Tapi Daerah Masih Punya Jalan Menuju Kemandirian Fiskal
-
Gelombang Panas Laut Melemahkan Kemampuan Laut Menyerap Karbon: Apa yang Bisa Dilakukan?
-
Klaim Sudah Sesuai Prosedur, Polda Metro Santai Digugat Aktivis Delpedro Cs: Kami Siap Hadapi!
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Buka Wisata Malam, Pengelola Bonbin Ragunan: Satwa Tetap Nyaman, Tak Terganggu Pengunjung
-
Fakta Kelam Kasus Inses di Gowa, Ayah Setubuhi Anak Sejak SD di Samping Istri yang Tertidur
-
Terungkap! Begini Cara Amar Zoni Transaksi Narkoba di Dalam Rutan, Pakai Aplikasi Rahasia
-
HAPUA Council Meeting ke-41 di Labuan Bajo Jadi Tonggak Penguatan Kolaborasi Energi Bersih ASEAN
-
Ledakan di Nucleus Farma Tangsel, Polisi: Bukan Bom, Penyebab Masih Diselidiki
-
Detik-detik Praka Zaenal Gugur: Tabrakan di Udara, Mendarat Setengah Sadar di Laut