Suara.com - Anggota Komisi IX Fraksi Golkar, Darul Siska menilai pemerintah telah kebobolan terkait dua WNI yang positif terjangkit virus Corona atau Covid-19 melalui WN Jepang yang berdomisili di Malaysia.
Darul menilai petugas di pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan gagal mendeteksi secara maksimal mengenai keberadaan virus Corona.
Mengingat bisa masuk dan keluarnya WN Jepang penular ke dua WNI asal Kota Depok.
"Ini ternyata petugas-petugas kami di pintu masuk Indonesia kebobolan, jadi tidak teliti," kata Darul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Atas dasar itu, Darul meminta pemerintah melalui pihak-pihak terkair agar memaksimalkan pendeteksian secara menyeluruh untuk mengetahui seseorang terduga terjangkit Corona atau tidak.
Menurutnya, pemerintah jangan sampai menganggap remeh dengan menyatakan bahwa Indonesia bebas dari Corona.
"Nah menjadi perhatian pemerintah bahwa mulai detik ini jangan lagi pemeriksaan itu sampel-sampel, jangan random-random. Harus semua orang masuk di Indonesia itu diperiksa betul-betul dengan proses dan prosedur yang benar," kata Darul.
"Ini pelajaran yang pahit buat Indonesia, selama ini kan kita merasa 'ah aman kok Indonesia gak ada virus', nah ini peringatan buat semua petugas kita. Di bandara, di pelabuhan, bagi semua orang yang masuk ke Indonesia terutama dari luar negeri, harus diperiksa satu per satu secara teliti," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan jika dua warga asal Depok yang merupakan ibu dan anak ini memiliki hubungan kedekatan dengan warga negara Jepang yang telah positif virus Corona atau COVID-19.
Baca Juga: Honor Magic Watch 2 Bakal Punya Fitur Pendeteksi Gejala Virus Corona
Menurutnya, hubungan antara dua warga dengan WN Jepang adalah teman dekat. WN Jepang yang tinggal di Malaysia itu sempat mendatangi rumah 2 WNI tersebut.
Setelah berinteraksi, kata Terawan, kedua WNI yang terpapar virus Corona ini sempat mengeluh berbagai penyakit.
"Orang Jepangnya datang ke rumah, lalu dua orang ini mengeluhkan batuk pilek biasa. Jadinya agak sesak dan demam, tapi sekarang kondisinya sekarang hanya batuk pilek," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Setelah mengalami gejala tersebut, keduanya diobservasi selama 2-3 hari dan baru pada hari ini hasilnya dinyatakan positif.
"Saya baru diberi hasil tadi pagi, langsung lapor bapak presiden untuk mengumumkan. Ini bagus sebagai keterbukaan informasi, tidak ada yang ditutupi dan dibikin horor. Saat keduanya sudah menunjukkan gejala langsung diangkut, setelah diobservasi 2-3 hari baru dinyatakan positif," ungkap Terawan.
Keduanya akan diisolasi selama 14 hari dan dilakukan cek ulang.
Berita Terkait
-
Menkes: Daripada Pakai Masker, Mending yang Sehat Jauhi Orang Sakit
-
Takut Corona, 76 Perawat RS Mitra Keluarga Depok Dirumahkan
-
Rawat 2 Pasien Virus Corona, 71 Tenaga Medis RS Mitra Keluarga Dirumahkan
-
Jawa Barat Siaga 1 Virus Corona
-
136 Warga Dipantau soal Corona, Anies: 115 Sudah Sehat, Tinggal 21 Orang
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka